Warga Gaza yang Selamat dari Bombardir Mencari Keluarga setelah Listrik Mulai Kembali

Internasional | Senin, 30 Oktober 2023 - 23:04 WIB

Warga Gaza yang Selamat dari Bombardir Mencari Keluarga setelah Listrik Mulai Kembali
Warga Palestina yang selamat memeriksa kerusakan di lokasi serangan yang dilancarkan Israel ke rumah-rumah di Khan Younis di Jalur Gaza Selatan. (MOHAMMED SALEM/REUTERS)

GAZA (RIAUPOS.CO) - Warga Gaza mencari keluarga mereka yang masih selamat lewat berita tentang anggota keluarga mereka ketika komunikasi secara bertahap kembali ke daerah tersebut pada Ahad (29/10), setelah pemadaman listrik total.

PBB juga memperingatkan bahwa warga Palestina sangat membutuhkan makanan dan kebutuhan dasar lainnya setelah tiga minggu perang dan pengepungan di jalur pantai yang padat penduduknya.


Pertempuran meningkat pada Jumat (27/10) malam, ketika pasukan Israel melancarkan operasi darat di Gaza yang digambarkan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai tahap kedua perang yang bertujuan untuk menghancurkan Hamas.

Shaban Ahmed, seorang pegawai negeri yang bekerja sebagai insinyur dan memiliki lima anak, menggambarkan serangan Israel dengan istilah 'hari kiamat'.

"Pagi ini, Ahad (29/10), saya mengetahui sepupu saya tewas dalam serangan udara di rumah mereka pada Jumat (27/10)," Ahmed, yang tetap tinggal di Kota Gaza meskipun ada peringatan untuk mengungsi ke selatan, dilansir dari Reuters.

"Kami baru mengetahuinya hari ini. Israel memutus hubungan kami dengan dunia untuk memusnahkan kami, namun kami mendengar suara ledakan dan kami bangga para pejuang perlawanan telah menghentikan mereka dalam jarak beberapa meter," imbuhnya.

Kepala juru bicara militer Israel menolak mengatakan apakah Israel berada di balik pemadaman telekomunikasi, namun mengatakan pihaknya akan melakukan apa yang diperlukan untuk melindungi pasukannya.

Serangan udara Israel telah menggempur Kota Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel bagian selatan, di mana pihak berwenang Israel mengatakan sedikitnya 1.400 warga Israel tewas pada hari paling mematikan dalam 75 tahun sejarah negara tersebut.

Ahmed mengatakan serangan pada Jumat (27/10) dari udara, laut dan darat terus berlanjut tanpa henti selama berjam-jam. Hamas mengatakan pada Ahad (29/10) bahwa pihaknya terus menghadapi pasukan Israel, yang melanjutkan operasi darat. Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan pada Ahad (29/10), bahwa total 8.005 orang telah terbunuh sejak 7 Oktober.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Edware Yaman

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook