GAZA (RIAUPOS.CO) - Jumlah warga Palestina yang menjadi korban jiwa akibat serangan mematikan Israel saat ini telah mencapai 15.000 orang lebih. Dilansir dari Antara pada Selasa (28/11/2023), kabar tersebut diungkapkan oleh otoritas Gaza pada Senin (27/11). Dikabarkan juga ada ribuan orang yang masih hilang di bawah reruntuhan.
Pernyataan Kantor Media Pemerintah yang berada di Gaza menyebutkan jumlah korban jiwa meliputi 6.150 anak-anak dan 4.000 perempuan, ditambah dengan jumlah mayat yang berserakan di jalan-jalan.
Berdasarkan pernyataan kantor berita tersebut, ada sekitar 7.000 orang hilang di bawah reruntuhan, termasuk 4.700 anak-anak dan perempuan. Diberitakan juga bahwa dari jumlah korban yang tewas, terdapat 207 staf medis, 26 anggota tim penyelamat pertahanan sipil dan 70 jurnalis.
Otoritas Gaza juga menambahkan bahwa lebih dari 36.000 masyarakat Palestina lainnya mengalami luka-luka, dengan 75 persen di antaranya adalah anak-anak dan perempuan. Kemudian, dilaporkan bahwa hampir 50.000 unit rumah hancur total dan 240.000 unit rumah lainnya mengalami kerusakan yang parah.
Tercatat ada 88 masjid juga dilaporkan hancur lebur dan 174 lainnya hancur sebagian akibat serangan bom Israel di seluruh wilayah Gaza, ditambah tiga gereja yang juga menjadi sasaran Israel.
Berdasarkan aturan perang yang berlaku, rumah-rumah ibadah dan tempat tinggal seharusnya dilarang untuk menjadi sasaran serang. Israel menuding bahwa kelompok perlawanan Hamas memanfaatkan bangunan-bangunan tersebut sebagai markas.
Tetapi, hingga kini bukti yang ditunjukkan oleh Israel terkait tuduhan tersebut masih membuat sebagian besar pengamat tidak percaya. Pasukan Israel melakukan aksi serangan militer besar-besaran di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas Hamas pada (7/10) lalu. Hingga saat ini, korban tewas dari pihak Israel mencapai 1.200 orang, berdasarkan laporan pihak berwenang Israel.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman