AMSTERDAM (RIAUPOS.CO) - Petugas Bea Cukai Belanda di Pelabuhan Rotterdam menyita 90.000 botol vodka yang diyakini untuk Pemimpin Tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong Un dan para delegasinya. Penemuan itu terjadi saat Kim dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berada di Hanoi, Vietnam.
Pemerintah Belanda menandai rute mencurigakan dan catatan kapal kontainer milik Cina, Nebula. Vodka Rusia, yang terkandung dalam 3.000 kotak akan dibongkar di Cina, melalui Pelabuhan Hamburg dan Rotterdam.
Ketika petugas berusaha untuk mengambil vodka itu dari lambung kapal, vodka itu ditemukan tersembunyi. Investigasi awal meningkatkan kecurigaan kalau puluhan ribu vodka itu akan dibawa ke Pyongyang, Korut. Ini menurut keterangan pihak berwenang Belanda.
Petugas bea cukai yang bertanggung jawab atas penyitaan, Arno Kooij menolak mengomentari bagaimana mereka tahu vodka itu akan dibawa ke Pyongyang.
“Berdasarkan informasi yang kami miliki, kami menduga bahwa vodka-vodka ini akan dibawa ke Korea Utara. Kami curiga vodka ini tidak akan dibawa ke Tiongkok, tetapi ke Korea Utara,” ujarnya seperti dilansir The Guardian, Selasa (27/2).
Menteri Perdagangan Belanda Sigrid Kaag memerintahkan penyitaan. Ia mengatakan, DK PBB telah menjatuhkan sanksi yang jelas kepada Korea Utara. Jadi penting untuk menegakkan sanksi-sanksi itu.
Kim Jong Un, yang berpendidikan di Swiss, dikenal memiliki selera hidup yang tinggi. Tahun lalu, ia disebut telah menghabiskan lebih dari USD 4 miliar untuk mengimpor produk-produk mewah dari Cina sejak mengambil alih kekuasaan pada tahun 2011.
Keluarganya disebut telah mengimpor pesawat amfibi, alat musik, jam tangan dan bulu, dengan barang mewah menyumbang 17,8 persen dari total impor Korea Utara dari Tiongkok pada 2017. Ini menurut analisis Korea Selatan.
Kim tiba di Hanoi dengan kereta lapis baja pada hari Selasa, menjelang pertemuan keduanya dengan Trump. Dia telah melakukan perjalanan selama dua setengah hari, menempuh jarak 2.800 mil, meskipun rute persisnya belum diungkapkan.(jpg)