VIETNAM (RIAUPOS.CO) - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berjabat tangan dengan Pemimpin Tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong Un pada Rabu (27/2) malam untuk memulai pertemuan puncak kedua mereka. Kedua pemimpin sedang duduk untuk makan malam formal dengan beberapa delegasi utama mereka.
Di tengah pertemuan dengan para pejabat Vietnam, politik Amerika jelas ada dalam pikiran presiden. Dia menyerang mantan pengacaranya dan seorang senator Demokrat di Twitter hanya beberapa jam sebelum dia bertemu Kim Jong Un untuk makan malam.
Pembicaraan formal antara Trump dan Kim, pertemuan kedua mereka dalam delapan bulan, akan dimulai pada Kamis (28/2). Amerika Serikat ingin Korut memusnahkan program senjata nuklirnya.
Korut terus mencari berbagai konsesi dan cara agar sanksi AS dicabut. Korut tak ingin pulang dengan tangan hampa sebab pada KTT Pertama, AS belum melakukan apa-apa terhadap sanksi yang diberikannya ke Korut.
Ini adalah momen kritis bagi Trump, yang bersumpah untuk menyelesaikan masalah Korea Utara sebelum pelantikannya. Ini juga momen bagi Kim Jong Un untuk memenuhi janji-janji untuk memelihara ekonomi Korea Utara.
Keduanya telah mengklaim hubungan yang baik dengan satu sama lain. Trump akan mencoba untuk membuat Kim berkomitmen untuk langkah-langkah spesifik menuju denuklirisasi selama hari pertemuan.(jpg)