TERKAIT KARTUN PROVOKASI

Empat Orang Ditikam, 2 di Antanya Kritis, di Dekat Bekas Kantor Charlie Hebdo

Internasional | Sabtu, 26 September 2020 - 05:08 WIB

Empat Orang Ditikam, 2 di Antanya Kritis, di Dekat Bekas Kantor Charlie Hebdo
Polisi dan tentara berjaga di sekitar bekas kantor Charlie Hebdo di Kota Paris, Prancis, Jumat (25/9/2020) usai penikaman yang menimbulkan empat korban luka. (AFP/NEWS)

PARIS (RIAUPOS.CO) – Empat orang terluka setelah ditusuk dengan pisau di Kota Paris , Prancis, Jumat (25/9/2020). Insiden penyerangan itu berlangsung di luar bekas kantor majalah satire Prancis, Charlie Hebdo.

Departemen Kepolisian Paris mengungkapkan, dua dari empat korban berada dalam kondisi kritis. Dua pelaku melarikan diri. Namun, polisi kemudian mengatakan, salah satu tersangka telah ditahan.


“Sebuah peristiwa serius telah terjadi di Paris. Empat orang luka-luka dan tampaknya dua orang dalam kondisi serius,” kata Perdana Menteri Prancis, Jean Castex, kepada wartawan, seperti dikutip AFP.

Peristiwa penikaman itu terjadi di saat bersamaan dengan digelarnya persidangan kasus serangan teroris terhadap Kantor Charlie Hebdo di Kota Paris pada Januari 2015. Ketika itu, sebanyak 12 orang, termasuk beberapa kartunis paling terkenal di Prancis, tewas ditembak oleh dua bersaudara Said dan Cherif Kouachi. Serangan itu juga diklaim oleh salah satu cabang al-Qaeda.

Seorang petugas polisi wanita tewas sehari kemudian, diikuti keesokan harinya dengan pembunuhan empat pria dalam penyanderaan di supermarket Yahudi oleh pria bersenjata bernama Amedy Coulibaly.

Dengan dalih mengusung kebebasan berekspresi, Charlie Hebdo telah berulang kali membuat provokasi dengan menerbitkan karikatur Nabi Muhammad. Ulah majalah mingguan itu membuat marah umat Islam di seluruh dunia.

Sengaja Memprovokasi

Sebelumnya, otoritas tertinggi Islam di Mesir, al-Azhar, mengutuk keputusan Charlie Hebdo, yang mencetak ulang kartun Nabi Muhammad. Tindakan redaksi majalah itu dinilai tak lebih dari untuk menyebarkan rasa permusuhan di kalangan umat Islam.

“Desakan tindakan kriminal untuk menerbitkan ulang kartun ofensif ini menanamkan ujaran kebencian lebih lanjut dan mengobarkan emosi para pengikut agama yang taat,” ungkap Observatorium al-Azhar untuk Memerangi Ekstremisme, lewat unggahan di halaman Facebook-nya, dikutip AFP, Kamis (3/9/2020) lalu.

Al-Azhar menyatakan, keputusan kontroversial Charlie Hebdo mencetak ulang karikatur Nabi Muhammad itu adalah provokasi yang tidak dapat dibenarkan oleh emosi hampir 2 miliar pemeluk Islam di seluruh dunia. Menurut institusi yang juga dianggap sebagai lembaga keagamaan terpenting bagi umat Islam secara global itu, penggambaran Nabi Muhammad adalah sebuah bentuk penistaan.

Kini, Charlie Hebdo kembali membuat ulah dengan keputusannya untuk menerbitkan ulang kartun Nabi Muhammad. Pihak majalah itu menyatakan, penerbitan ulang kartun Nabi Muhammad untuk menandai dimulainya persidangan kasus terorisme 2015 pada awal September tersebut.

Sumber: AFP/Inews/Arab News/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook