NEWYORK (RIAUPOS.CO) - Ratusan ribu orang di seluruh dunia telah terinfeksi corona (Covid-19). Berdasarkan data dari worldometers.info per Rabu malam (25/3), sebanyak 440.359 orang telah terinfeksi virus yang berasal dari Wuhan, Cina itu. Dari angka itu, ada 19.753 orang yang meninggal. Sedangkan yang sembuh ada 112.032 orang.
Cina dan Italia masih menempati urutan teratas dengan masing-masing jumlah yang terpapar mencapai 81.218 dan 69.176 orang, dengan jumlah meninggal dunia di Cina sebanyak 3.281 dan Italia 6.820. Peringkat ketiga ditempati oleh Amerika Serikat dengan jumlah orang yang terpapar adalah 55.081, dan 785 orang di antaranya harus terenggut nyawanya. Data yang sama juga diungkapkan oleh John Hopkins Univeristy.
Di AS sendiri, paling banyak yang terpapar korona ada di Negara Bagian New York, dengan jumlah 25.665. "Hampir separuh kasus di seluruh Amerika, terjadi di New York," papar Gubernur New York Andrew Cuomo seperti dikutip dari CNBC, Rabu.
Lonjakan penularan di AS memang sangat cepat. Pada 1 Maret, hanya ada 100 orang yang positif terinfeksi corona. Tentu, hal itu akan membahayakan sistem pelayanan kesehatan di Negeri Paman Sam. Cuomo sendiri telah meminta tambahan 10 ribu ranjang rumah sakit dan ventilator. Dia juga telah meminta negara bagian lainnya untuk bersiap menghadapi korona.
"New York yang pertama. Kami punya rating penularan tertinggi dan tercepat," ucap pria 62 tahun itu. Dia mebahkan, apa yang terjadi di New York, bisa menjalar ke Negara Bagian California, Washington, serta negara bagian-negara bagian lainnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menuturkan, saat ini penyebaran korona terjadi sengan sangat cepat di seluruh dunia.
"Butuh 67 hari untuk mencapai angka penularan 100 ribu, 11 hari untuk 100 ribu berikutnya, dan hanya 6 hari untuk 100 ribu berikutnya," jelasnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal