IBADAH

Masuk ke Raudhah di Masjid Nabawi Dibatasi, Kini hanya Setahun Sekali

Internasional | Senin, 25 Desember 2023 - 13:20 WIB

Masuk ke Raudhah di Masjid Nabawi Dibatasi, Kini hanya Setahun Sekali
ILUSTRSI (INTERNET)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Arab Saudi kembali mengeluarkan kebijakan baru, yang terkait dengan jamaah umrah maupun haji. Saudi baru saja mengumumkan pembatasan bagi jamaah untuk masuk raudhah. Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengumumkan aturan masuk Raudhah hanya boleh setahun sekali.

Pengumuman itu dikeluarkan Saudi pada Sabtu (23/12) malam waktu setempat. Raudhah selama ini menjadi lokasi yang jadi jujukan jamaah ketika berada di Masjid Nabawi, Madinah. Posisi Raudhah ada di bagian depan. Tepatnya antara lokasi pemakaman Nabi Muhammad dengan mimbar untuk khutbah.


Diyakini bahwa Raudhah adalah tanah surga yang ada di bumi. Sehingga umat Islam percaya bahwa Raudhah adalah tempat yang mustajab untuk berdoa. Aturan yang membatasi kunjungan ke Raudhah hanya satu kali dalam satu tahun itu, sudah disiarkan secara resmi dan banyak di-upload di media sosial (medsos).

Kabid Umrah Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Zaki Zakaria Anshary membenarkan adanya aturan tersebut. "Sudah diumumkan juga oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi," katanya di Jakarta Minggu (24/12). Sehingga harus dijalankan atau dipatuhi seluruh jemaah di Masjid Nabawi, Madinah.

Zaki mengatakan nantinya yang bisa masuk ke Raudhah harus memiliki izin atau tasrih. Izin tersebut diperoleh di aplikasi Nusk milik Arab Saudi. Pengelola aplikasi Nusk nanti akan melakukan pemantauan terhadap izin masuk Raudhah. Bagi yang terdeteksi sudah masuk ke Raudhah, tidak bisa langsung mendapatkan izin. Harus menunggu satu tahun lagi.

"Semakin sulitnya tasrih (izin masuk) raudhoh, yang kita khawatirkan maraknya penjualan tasrih Raudoh," katanya. Bahkan jika permintaan tinggi, berpotensi ada pihak yang menerbitkan tasrih Raudhah palsu. Dengan tujuan mendapatkan uang dari para jemaah umrah maupun haji.

Zaky mengatakan kecenderungan Arab Saudi, cukup dinamis dalam menerapkan kebijakan atau aturan. Aturan di Saudi bisa cepat berubah, menyikapi kondisi di lapangan. Dia berharap kalau memang masuk Raudhah dibatasi, mekanisme penerbitan izinnya bisa berjalan dengan tertib dan transparan. Dengan aturan ini, diharapkan jemaah juga bisa beribadah di Raudhah dengan nyaman. Tanpa harus himpit-himpitan atau antre panjang seperti selama ini.

Sementara itu Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan perkembangan rekrutmen petugas haji 2024. Jubir Kemenag Anna Hasbie mengatakan ada 10.992 orang yang mengikuti seleksi petugas haji. Dia mengatakan seleksi tahap pertama itu digelar serentak di Kantor Kemenag kabupaten, kota, dan Kanwil Kemenag provinsi pada 23 Desember. Seleksi dilakukan secara digital dengan Computer Assested Test (CAT).

"Petugas haji banjir peminat," kata Anna. Dia menjelaskan tersedia 1.471 kuota petugas haji 2024. Terdiri atas 275 orang PPIH Arab Saudi, sebagai pelaksana layanan akomodasi, transportasi, katering, siskohat, dan pelaksana bimbingan ibadah). Serta 598 ketua kloter dan 598 pembimbing ibadah kloter.

Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook