RIYADH (RIAUPOS.CO) - Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengutuk keras serangan Israel terhadap markas besar Komite Qatar untuk rekonstruksi Gaza. Dilansir dari Arab News, beberapa waktu lalu, militer Benjamin Netanyahu menargetkan markas yang bekerja untuk meringankan penderitaan penduduk Gaza tersebut.
Mengetahui serangan tidak manusiawi tersebut, Arab Saudi menganggap Israel terus menerus melanggar hukum internasional.
“Kelanjutan dari serangkaian pelanggaran Israel terhadap semua hukum dan norma internasional,” ujar juru bicara Kemenlu Arab Saudi.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Kuwait dan Qatar mengatakan, serangan terhadap Komite Qatar untuk rekonstruksi Gaza merupakan penargetan Israel terhadap rakyat Palestina.
Qatar menganggap Netanyahu hanya ingin menyerang warga sipil Palestina namun dengan menggunakan pembenaran yang tidak substansial serta informasi yang salah.
Beberapa negara liga Arab seperti Oman dan Yordania juga mengeluarkan pernyataan serupa yakni mengecam serangan ke markas kemanusiaan tersebut. Israel, yang secara efektif memblokade Gaza, telah menolak gencatan senjata, dengan alasan bahwa Hamas hanya akan menggunakannya untuk berkumpul kembali.
Akan tetapi mereka telah mengizinkan jeda kemanusiaan untuk memungkinkan makanan dan pasokan lainnya mengalir masuk dan orang asing dapat melarikan diri. Sebagai informasi, hingga saat ini, Israel telah memperluas dominasi serangan di jalur Gaza baik dari udara maupun darat yang mengakibatkan bertambahnya korban jiwa. Dua rumah sakit utama yaitu RS Al-Shifa dan RS Indonesia juga telah menjadi sasaran target pemboman dan pengepungan.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, jumlah korban tewas di Palestina telah mencapai 10.818 orang, bertambah lebih dari 300 orang dalam sehari. Sementara di Tepi Barat, 175 warga tewas oleh serangan Israel yang membabi buta. Jumlah korban tersebut mencakup lebih dari 4.412 anak-anak. 2.641 wanita dan 611 orang lanjut usia. Pihak kementerian juga melaporkan lebih 25.000 orang lainnya terluka akibat perang ini.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman