BEIJING (RIAUPOS.CO) – Tak dapat dipungkiri bahwa teknologi membuat hidup lebih mudah dan lebih efisien. Namun, kita juga harus sadar bahwa ada potensi bahaya yang mungkin datang dari beberapa teknologi tersebut, misalnya mengisi daya ponsel di dalam mobil.
Nge-charge ponsel dalam mobil adalah kegiatan rutin bagi banyak pengguna mobil di seluruh dunia. Meski tujuannya untuk memastikan ponsel cerdas kita tidak pernah kehabisan daya, dalam kondisi tertentu, itu bisa berbahaya.
Seperti beberapa hari terakhir yang terjadi di Cina, karena cuaca sangat panas dan lembab, nge-charge ponsel dalam mobil bisa jadi sumber masalah. Gara-gara isi ulang daya smartphone dalam mobil, dua mobil hangus terbakar.
Menurut laporan berita CCTV, kebakaran mobil yang terjadi baru-baru ini yang disebabkan oleh ledakan spontan ponsel terjadi di Jiujiang, Provinsi Jiangxi, Cina. Kecelakaan ini menyebabkan sedikitnya dua kendaraan terbakar parah.
Investigasi tindak lanjut di tempat mengungkapkan bahwa hal ini bermula dari pengisian daya ponsel cerdas di dalam mobil bertanggung jawab atas insiden tersebut. Menurut pemadam kebakaran, kebakaran ini memiliki hubungan dengan pengisian daya smartphone.
Pemilik salah satu mobil mengklaim bahwa smartphone-nya sedang mengisi daya di dalam mobil selama lebih dari 10 menit. Dia mengklaim bahwa dia berada di jalan raya dan mengemudi dengan cepat sebelum akhirnya berhenti.
Namun, akar penyebab kecelakaan sebenarnya bukan kualitas ponsel. Akar penyebabnya adalah cuaca dan kecerobohan pemilik mobil sendiri. Menurut petugas pemadam kebakaran, saat sedang ngecharge, ponsel terkena sinar matahari langsung. Panasnya suhu luar, dikombinasi dengan suhu kabin dan suhu ponsel saat dicas kemudian membuat perangkat tersebut terbakar.
Dalam lingkungan pengap seperti ini, baterai ponsel cerdas rentan terhadap kebakaran dan ledakan spontan. Selain itu, korek api, semprotan kaleng, parfum, catu daya bergerak atau power bank juga merupakan benda yang rentan terbakar.
Selain itu, kacamata baca, botol plastik, dll juga memiliki efek konsentrasi yang berpotensi memicu ledakan. Barang-barang ini tidak disarankan untuk ditempatkan di dalam mobil untuk mencegah kebakaran.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman