KUALALUMPUR (RIAUPOS.CO) - Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah bakal bertemu dengan raja-raja Melayu pada Kamis (24/11/2022). Pertemuan dilakukan untuk meminta pandangan mereka terkait tidak adanya ahli Dewan Rakyat yang mendapat kepercayaan mayoritas untuk menjadi perdana menteri ke-10.
Dikabarkan, proses pertemuan raja-raja Melayu dengan Raja Malaysia ini, yang menjadi tahapan hingga keluarnya keputusan resmi menunjuk Anwar Ibrahim sebagai perdana menteri selanjutnya. Bahkan, dijadwalkan Anwar Ibrahim bakal langsung dilantik Kamis (24/11/2022) malam ini.
Pengawas Keuangan Rumah Tangga Kerajaan Datuk Seri Ahmad Fadil Syamsuddin dalam keterangan tertulis di Kuala Lumpur, Rabu (23/11/2022), mengatakan Yang di-Pertuan Agong telah memberi izin Istana Negara untuk menyelenggarakan pertemuan raja-raja Melayu tersebut.
Ia mengatakan diskusi khusus raja-raja Melayu itu bertujuan untuk memberi masukan kepada Raja Malaysia agar dapat membuat keputusan demi kepentingan negara dan rakyat.
Setelah menerima perwakilan koalisi Pakatan Harapan dan Perikatan Nasional secara terpisah pada Selasa (22/11/2022), Rabu (23/11/2022) pagi, Sultan Abdullah menerima perwakilan dari koalisi Barisan Nasional dan Gabungan Partai Sarawak secara terpisah.
Menurut Ahmad Fadil, sesi menghadap Agong tersebut merupakan kelanjutan dari penyerahan nama-nama calon PM yang disampaikan ketua koalisi partai politik sehari sebelumnya, yang kemudian didapati bahwa tidak ada ahli Dewan Rakyat yang mendapat kepercayaan mayoritas untuk dilantik sebagai PM Malaysia ke-10.
Ia mengatakan proses tersebut selaras dengan Pasal 43 (2)(a) Konstitusi Federal dan bertujuan agar Agong dapat mengambil keputusan untuk mengangkat seorang anggota Dewan Rakyat yang menurutnya dapat memperoleh kepercayaan mayoritas anggota Dewan Rakyat sebagai PM.
Ia mengatakan Agong mengimbau seluruh rakyat untuk tetap istikamah dan tenang hingga proses membentuk pemerintahan baru selesai.
“Sesungguhnya, masa depan Negara Tampah Darah kita terlalu berharga dan sudah sepantasnya kita rencanakan dengan cermat dan teliti,” katanya mengutip pernyataan Agong.
Rakyat Malaysia sudah memutuskan untuk memilih wakilnya, maka kini wakil rakyat yang harus mencari solusinya untuk menyelesaikan kemelut yang membelenggu rakyat kecil, kata Ahmad Fadil.
Dikabarkan sebelumnya, akhirnya setelah menunggu beberapa hari tanpa posisi Perdana Menteri, kini Malaysia sudah memiliki PM secara definitif sebagai pemenang pemilu. Raja Malaysia menunjuk pemimpin reformis Anwar Ibrahim sebagai PM.
Dilansir dari Sydney Morning Herald, Kamis (24/11/2022), keputusan ini mengakhiri ketidakpastian atas parlemen yang tak jelas. Sebah hasil pemilu menunjukkan tak ada pemenang parpol yang mencapai 50 persen kursi sebagai syarat membentuk pemerintahan.
Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah mengatakan Anwar akan dilantik Kamis (24/11/2022) malam. Aliansi Harapan Anwar memimpin pemilihan hari Sabtu dengan 82 kursi, kurang dari 112 yang dibutuhkan untuk mayoritas.
Aliansi Nasional mantan perdana menteri Muhyiddin Yassin yang berhaluan kanan hanya memenangkan 73 kursi, dengan sekutunya Partai Islam Pan-Malaysia muncul sebagai partai tunggal terbesar dengan 49 kursi. Anwar muncul sebagai pemenang setelah blok-blok kecil lainnya setuju untuk mendukungnya membangun sebuah pemerintahan persatuan.
Kenaikannya ke puncak akan meredakan kecemasan di negara multiras atas Islamisasi yang lebih besar di bawah Muhyiddin. Anwar Ibrahim akan melahirkan harapan bahwa reformasi untuk pemerintahan yang lebih baik akan dilanjutkan.
Sebelumnya Raja Malaysia turun tangan meredam konflik yang terjadi. Karena tak ada partai yang menang mutlak, maka keputusan posisi PM diambil alih oleh Raja.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Eka G Putra