HUBUNGAN DIPLOMATIK

Erdogan Usir 10 Dubes Termasuk Amerika, Ini Alasannya

Internasional | Minggu, 24 Oktober 2021 - 07:07 WIB

Erdogan Usir 10 Dubes Termasuk Amerika, Ini Alasannya
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. (REUTERS/DAILY MAIL)

ISTANBUL (RIAUPOS.CO) - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyampaikan alasan memerintahkan pengusiran duta besar (dubes) asing, termasuk Amerika Serikat (AS) dari negaranya.

Erdogan memerintahkan persona non-grata kepada dubes asing irtu karena pernyataan mereka mendukung aktivis Turki, Osman Kavala, yang kini ditahan.


Para dubes yang akan diusir antara lain dari AS, Jerman, Denmark, Finlandia, Prancis, Belanda, Swedia, Kanada, Norwegia, dan Selandia Baru. Mengutip media Turki, Anadolu, mereka melontarkan pernyataan di media mendesak pemerintahan Turki melepas Kavala.

Para diplomat dari negara-negara barat tersebut menilai kasus penangkapan Kavala bisa membayangi persoalan demokrasi dan hukum di Turki.

Pernyataan para dubes AS itu pun membuat Erdogan geram. Ia kemudian memerintahkan Kementerian Luar Negeri Turki memanggil 10 dubes asing itu, pada Selasa (18/10), sebelum memerintahkan untuk mengusirnya.

"Ini bukan negara kesukuan yang Anda pikirkan. Ini Turki," ujar Erdogan dalam upacara di Provinsi Eskisehir, dilansir dari Anadolu, seperti dilansir CNN.

Seperti beritakan Reuters, Kavala ditangkap pada 2017 karena protes Gezi pada 2013. Segelintir aksi demo di Istanbul yang merambat menjadi aksi nasional di negara itu. Demonstrasi itu mengakibatkan delapan pendemo dan satu polisi meninggal.

Turki menahan pria 64 tahun itu sejak 2017 tanpa vonis hukuman. Ia telah menghadapi serangkaian tuduhan mulai dari protes antipemerintahan Erdogan pada 2013 lalu hingga dugaan keterkaitan upaya kudeta militer yang gagal pada 2016 silam.

"Saya telah memerintahkan menteri luar negeri kami untuk mengumumkan 10 duta besar negara asing tersebut akan di-persona nongrata secepatnya," ujar Erdogan, Sabtu (23/10).

Erdogan tak menyebut waktu tepatnya para 10 duta besar tersebut resmi diusir. Namun, Erdogan menegaskan, "Mereka harus pergi dari sini pada hari mereka tidak lagi bisa di Turki."

Sementara itU dari balik terali besi yang mengurungnya, Kavala mengatakan dia seolah menjadi alat konspirasi luar negeri yang ingin menjatuhkan Erdogan.

"Saya dituduh menjadi bagian dari konspirasi yang diduga diorganisir oleh kekuatan asing, pembebasan saya akan melemahkan fiksi yang bersangkutan dan ini bukan sesuatu yang diinginkan pemerintah," papar Kavala kepada AFP.

Sumber: Reuters/AFP/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook