POLITIK AS

Republik Minta Sidang Pemakzulan Trump di Senat Ditunda

Internasional | Minggu, 24 Januari 2021 - 02:09 WIB

Republik Minta Sidang Pemakzulan Trump di Senat Ditunda
Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. (AFP/CNN)

WASHINGTON (RIAUPOS.CO) – Para politisi Partai Republik di Senat AS meminta Partai Demokrat menunda jadwal sidang pemakzulan mantan Presiden Donald Trump hingga pertengahan Februari. 

Penundaan itu dimaksudkan agar Trump punya cukup waktu untuk mempersiapkan pembelaan atas tuduhan menghasut pemberontakan yang dialamatkan kepadanya. 


Sehari sebelumnya, Partai Demokrat menyatakan, DPR AS dapat mengirim dakwaan pemakzulan Trump ke Senat pada Jumat (22/1/2021). Dakwaan itu sendiri sudah disahkan DPR pada minggu lalu, sebagai respons atas penyerbuan Gedung Parlemen AS (Capitol) oleh massa pendukung Trump pada 6 Januari. 

Trump meninggalkan Gedung Putih pada Rabu (20/1/2021) dan terbang ke pesanggrahan miliknya di Florida, beberapa jam sebelum Joe Biden dilantik jadi presiden AS. 

Pemimpin Minoritas Senat AS dari Partai Republik, Mitch McConnell, meminta Demokrat untuk menunda pengiriman dakwaan hingga 28 Januari dan memberikan Trump waktu dua minggu terhitung sejak hari itu untuk mempersiapkan pembelaan. 

Sementara Kantor Mayoritas Senat AS pimpinan politikus Partai Demokrat, Chuck Schumer, belum menanggapi usulan McConnell itu.  

Demokrat berhasil menjadi kelompok mayoritas di Senat AS dengan selisih sangat tipis yang menghasilkan komposisi 50:50 terhadap Republik. Sebelumnya, lembaga legislatif itu dikuasai oleh Republik. 

Trump menjadi satu-satunya presiden AS yang dimakzulkan dua kali oleh DPR sepanjang sejarah. Persidangannya di Senat juga akan menjadi satu-satunya yang pernah terjadi di AS setelah seorang presiden meninggalkan jabatannya. 

“Dari apa yang saya pahami dari percakapan hari ini, (sidang pemakzulan) itu tidak akan dimulai sampai sekitar pertengahan Februari,” kata Senator Republik Mike Braun kepada wartawan, dikutip Reuters, Jumat (22/1/2021). 

Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, menolak menjawab pertanyaan wartawan Kamis (21/1/2021) pagi waktu setempat, tentang kapan lembaganya akan mengajukan dakwaan pemakzulan ke Senat.  

Partai Demokrat, yang juga memegang kursi mayoritas di DPR AS, nyaris mengambil kendali Senat pada Rabu lalu. Akan tetapi, untuk memakzulkan Trump, dibutuhkan setidaknya dua pertiga suara dari 100 anggota badan tersebut.  

Pemungutan suara terpisah juga bakal diperlukan untuk mencegah Trump mencalonkan diri lagi sebagai presiden pada periode mendatang.

Sumber: Reuters/News/CNN
Editor: Hary B Koriun









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook