GAZA (RIAUPOS.CO) - Pasukan Israel dikabarkan terus menyerang dari darat, laut dan udara, yang di mana hal ini membuat lebih dari 100 warga Palestina di Gaza dilaporkan tewas pada hari Rabu.
Dilansir dari The Guardian, sebuah kantor berita Palestina yaitu Wafa, mengatakan bahwa rumah-rumah di tengah Jalur Gaza menjadi sasaran dan menyebabkan 81 orang meninggal sejak tengah malam. Sebanyak 60 orang lainnya diyakini tewas setelah pemboman di dalam dan sekitar kamp pengungsi Jabaliya di utara.
Riyad al-Maliki, Menteri Luar Negeri Palestina, mengatakan bahwa 52 korban di Jabaliya berasal dari keluarga Qaddoura yang sama. Pemboman mematikan juga dilaporkan terjadi di kamp pengungsi al-Nuseirat, menewaskan sembilan orang.
Jumlah korban yang meninggal masih sulit untuk diverifikasi mengingat pertempuran masih terus berlangsung. Gencatan senjata seharusnya dimulai pada Kamis pagi, namun diumumkan pada Rabu malam bahwa gencatan senjata maupun pembebasan sandera tidak akan dilakukan sebelum Jumat.
Sebanyak 150 orang diperkirakan dibebaskan dalam empat hari tersebut, sebagai imbalan atas pembebasan 50 sandera yang ditahan oleh Hamas dan kelompok lainnya.
Namun setelah itu, masyarakat tidak melihat adanya tanda-tanda perlambatan dalam pertempuran pada hari Rabu. Pertempuran berlanjut di sekitar dua rumah sakit di utara Jalur Gaza, rumah sakit Indonesia dan rumah sakit Kamal Adwan di Beit Lahiya.
Medhat Abbas, direktur jenderal kementerian kesehatan di Gaza, mengatakan, “Kami mengkhawatirkan nyawa mereka yang berada di dalam Kamal Adwan, al-Awda dan Rumah Sakit Indonesia.”
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman