JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Sebagai negara sahabat, Indonesia siap membantu pemerintah Sri Lanka dalam penanganan pascaledakan bom Paskah. Sikap tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi usai rapat bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla, Senin (22/4).
Kemarin, Retno sudah bertemu dengan Duta Besar Sri Lanka Dharshana Perera di Jakarta. Dalam kesempatan itu, dia mewakili pemerintah Indonesia menyampaikan ucapan duka cita. ”Duka untuk korban dan keluarga korban dari serangan yang terjadi di beberapa tempat di Sri Lanka,” katanya.
Dalam diskusi tersebut Retno menyampaikan pemerintah Indonesia siap membantu Sri Lanka jika memang ada permintaan. Namun, belum ada permintaan resmi dari pemerintah Sri Lanka. Sebab, bantuan yang diberikan tergantung permintaan mereka.
Menteri kelahiran Semarang 56 tahun itu sudah menjalin komunikasi dengan Duta Besar Indonesia untuk Srilanka dan Maladewa I Gusti Ngurah Ardiyasa beberapa saat setelah terjadi serangan bom. Retno memperoleh informasi bahwa tidak ada WNI yang menjadi korban dalam serangan bom tersebut.
”Jadi sekali lagi kita terus update. Dan saya berencana juga akan melakukan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Sri Lanka,” katanya. Retno menyatakan sangat mengecam aksi teror bom di perayaan paskah itu.
Juru Bicara Kemenlu Arrmanatha Nasir mengatakan, KBRI di Kolombo terus memantau perkembangan situasi. Koordinasi dengan otoritas keamanan, rumah sakit dan Perhimpunan WNI terus dilakukan. Ada sekitar 374 WNI di Sri Lanka. ”Termasuk 140 di Kolombo,” jelas pria yang akrab disapa Tata itu.
KBRI mengimbau agar WNI di sana untuk selalu waspada dan berhati-hati serta mengikuti arahan dari otoritas keamanan setempat. ”Bagi keluarga dan kerabat yang memerlukan informasi lebih lanjut dan bantuan konsuler dapat menghubungi hotline KBRI Kolombo +94772773127,” terangnya.
Kecaman keras juga disampaikan Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin. ”Itu tindakan tidak berperikemanusiaan dan sangat bertentangan dengan nilai-nilai agama,” tegasnya. Dia mengatakan serangan bom tersebut sangat ironi karena terjadi justru saat umat kristiani sedang memperingati hari besar keagamaan mereka.(wan/han/jpg)
>>>Selengkapnya baca Harian Riau Pos
Editor: Eko Faizin