JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Mantan pegawai konsulat Inggris di Hongkong mengungkapkan hal yang mengejutkan. Pria yang bernama Simon Cheng tersebut mengaku polisi rahasia Tiongkok telah memukulinya, melarangnya untuk tidur, dan mengikatnya. Saat itu polisi tengah memburu informasi tentang pegiat yang memimpin aksi protes pro-demokrasi seperti dilaporkan Wall Street Journal (WSJ).
Simon Cheng merupakan warga negara Hongkong yang bekerja untuk tim pengembangan bisnis konsulat Inggris. Saat dia ditahan, kepada WSJ, Simon mengatakan berulang kali ditanyai soal peran para interogatornya yang diduga Inggris bermain dalam menyulut kerusuhan.
Terkait hal itu, Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab mengecam perlakuan Tiongkok terhadap Cheng, yang menurutnya sama saja dengan penyiksaan.
Raab mengatakan kepada WSJ, dia telah memanggil duta besar Tiongkok terkait insiden tersebut. Inggris meminta klarifikasi dari Tiongkok. "Saya terangkan bahwa kami berharap otoritas Tiongkok menyelidiki kejadian tersebut dan meminta pertanggungjawaban mereka," terang Raab.
Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi