GAZA (RIAUPOS.CO) - Pasca Israel membombardir serangan ke Gaza, Militan Hizbullah turut memborbardir pos militer Israel pada Kamis (19/10). Akibatnya, pasukan pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, lantas membalas serangan yang menargetkan Lebanon Selatan.
Saling serang Israel melawan Hizbullah ini berlangsung ketika perang antara Israel melawan Hamas makin yang memanas sejak 7 Oktober lalu. Dikutip dari Anadolu Agancy pada Jumat (20/10), dua rudal anti tank mencapai perbatasan area pertanian Manara pada pukul 11.00 waktu setempat.
Hizbullah mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini. Empat jam kemudian, sirine peringatan tembakan berbunyi di Galilea, Israel. Milisi Hamas di Lebanon mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini. Pasukan Hamas di Lebanon juga menyatakan mereka meluncurkan sekitar 30 roket pada Kamis (19/10).
Tak lama setelah serangan itu, pasukan Israel mulai membombardir wilayah Lebanon Selatan. Ditambahkan dari Al Monitor News, salah satu target Israel adalah pos Hizbullah dekat Ras Al Naqoura di Lebanon Selatan.
Mereka menyatakan serangan itu merupakan respons terhadap tembakan roket dari wilayah Lebanon. Sebelumnya, Hizbullah menyatakan dua anggota mereka tewas dalam pertempuran dengan tentara Israel di Lebanon Selatan.
Pasukan Israel tengah berperang dengan Hamas sejak 7 Oktober. Namun, ketegangan berkobar di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon. Mereka saling serang hingga sekarang. Hizbullah telah berperang beberapa kali dengan Israel. Pertempuran terakhir terjadi pada 2006. Imbas konflik ini, lebih dari 1.000 warga Lebanon tewas dan sebagian besar wilayah selatan Lebanon porak poranda karena serangan Israel.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman