INTERNASIONAL

Serangan Rusia Diperkirakan Meningkat, Presiden Ukraina: Kami Siap!

Internasional | Selasa, 21 Juni 2022 - 04:07 WIB

Serangan Rusia Diperkirakan Meningkat, Presiden Ukraina: Kami Siap!
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memprediksi serangan Rusia akan meningkat pekan ini. (REUTERS)

KIEV (RIAUPOS.CO) – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memprediksi serangan Rusia akan meningkat pekan ini. Hal tersebut setelah para pemimpin Uni Eropa (EU) mempertimbangkan apakah akan menerima negaranya sebagai anggota.

“Jelas, pekan ini kami harus mengantisipasi meningkatnya tindakan bermusuhan dari Rusia,” kata Zelensky dalam pidato lewat video, Ahad (19/6/2022) malam.


“Kami tengah mempersiapkan diri. Kami siap,” tegas Zelensky.

Ukraina mengajukan diri untuk bergabung dengan Uni Eropa, empat hari setelah tentara Rusia melintasi perbatasannya pada Februari lalu. Komisi Eropa, sebutan bagi dewan eksekutif Uni Eropa, pada Jumat (17/6/2022) merekomendasikan agar Ukraina diberi status kandidat.

Para pemimpin dari 27 negara anggota Uni Eropa akan mempertimbangkan pengajuan Ukraina pada Kamis (23/6) dan Jumat (24/6). Mereka diperkirakan akan menyetujui usulan Ukraina meski mendapat tentangan dari sejumlah negara anggota.

Proses penerimaan anggota baru EU biasanya memakan waktu bertahun-tahun. Sikap EU terhadap Ukraina akan mengganggu tujuan Presiden Rusia Vladimir Putin. Saat memerintahkan pasukannya ke Ukraina, Putin menyatakan bahwa tindakan Rusia adalah untuk mencegah negara tetangganya itu masuk ke dalam cengkeraman Barat.

Hanya saja, Putin pada Jumat (17/6) mengatakan Moskow tidak menentang keanggotaan Ukraina di EU. Namun, Juru Bicara Kremlin mengatakan Rusia memantau secara cermat pengajuan Ukraina tersebut mengingat kerja sama pertahanan di kalangan anggota EU terus meningkat.

Di medan pertempuran, pasukan Rusia berusaha merebut sepenuhnya wilayah Donbas di Ukraina timur. Sebagian wilayah itu telah dikuasai kelompok separatis dukungan Rusia sebelum invasi 24 Februari. Target utama serangan Rusia di wilayah timur adalah kota industri Sievierodonetsk. Rusia pada Minggu mengeklaim telah merebut desa Metyolkine.

Kantor berita resmi Rusia TASS melaporkan banyak petempur Ukraina di sana telah menyerahkan diri. Militer Ukraina mengatakan Rusia meraih sukses sebagian di daerah itu. Gubernur Luhansk Serhiy Gaidai mengatakan di televisi Ukraina bahwa serangan Rusia di Toshkivka, 35 km dari Sievierodonetsk, juga berhasil dalam tingkatan tertentu. Gaidai menyebut, menyusul pertempuran sengit di Sievierodonetsk, Rusia mengendalikan bagian utama, tetapi tidak seluruh kota.

Di kota kembaran Sievierodonetsk, Lysychansk, bangunan-bangunan tempat tinggal dan rumah-rumah pribadi hancur akibat serangan Rusia.

“Orang-orang sekarat di jalan dan di tempat perlindungan,” kata Gaidai.

Para analis di Institut Studi Peperangan, Washington, menulis dalam sebuah catatan bahwa pasukan Rusia kemungkinan akan mampu merebut Sievierodonetsk dalam beberapa pekan mendatang, tetapi dengan mengerahkan sebagian besar kekuatan yang ada ke daerah kecil tersebut.

Dilansir harian Jerman Bild am Sonntag, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan perang di Ukraina dapat berlangsung bertahun-tahun. Dia mendesak Barat untuk terus mengirimkan senjata canggih kepada pasukan Ukraina.

“Kita harus bersiap menghadapi kenyataan bahwa (perang) itu akan memakan waktu bertahun-tahun. Kita tak boleh menyerah dalam mendukung Ukraina,” kata Stoltenberg seperti dikutip harian Jerman Bild am Sonntag.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa kota terbesar kedua Kharkiv, barat daya Luhansk, rudal-rudal Iskander telah menghancurkan persenjataan kiriman Barat. Pasukan Rusia berusaha mendekati Kharkiv dan menjadikannya kota garis depan.

Di Ukraina selatan, senjata-senjata Barat membantu pasukan Ukraina bergerak maju menuju kota Melitopol yang diduduki Rusia.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook