Putin Sebut Hubungan Rusia-Cina Kekuatan yang Menstabilkan Dunia

Internasional | Kamis, 09 November 2023 - 15:05 WIB

Putin Sebut Hubungan Rusia-Cina Kekuatan yang Menstabilkan Dunia
Pertemuan antara Presiden Rusia, Vladimir Putin dengan Komisi Militer Cina, Zhang Youxia pada 8/11. (SPUTNIK/SERGEI BOBYLEV/POOL VIA REUTERS)

BAGIKAN



BACA JUGA


JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Presiden Rusia Vladimir Putin memuji kerja sama militer teknologi tinggi dengan Cina pada pertemuan di Moskow.

Sebelumnya, Vladimir Putin memang melakukan pertemuan dengan wakil ketua komisi militer pusat Cina, Jenderal Zhang Youxia pada 8/11 di Novo-Ogaryovo.


Saat menerima jenderal Zhang, ia didampingi oleh Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu.

Pemimpin negeri beruang tersebut menyampaikan harapan terbaiknya kepada Xi Jinping bahwa kedua negara telah mengembangkan persahabatan yang baik.

Kedua negara ini telah mendeklarasikan kemitraan tanpa batas pada Februari 2022 ketika Presiden yang terkenal dengan kata "uuraaa" tersebut mengunjungi Beijing beberapa hari sebelum perang dengan Ukraina.

Lantas, apakah pertemuan tersebut akan menjadikan sebuah aliansi militer antara negeri bambu dan beruang?

Dalam hal ini, Putin menjelaskan bahwa kerja sama militer yang dilakukan dengan Cina bukanlah untuk membangun aliansi militer.

"Rusia dan Cina tidak membangun aliansi militer apapun seperti Perang Dingin," kata Putin kepada Zhang di kediamannya di Novo-Ogaryovo di luar Moskow, seraya menambahkan bahwa hubungan Rusia-Cina adalah kekuatan yang menstabilkan dunia.

Adapun kerja sama yang dilakukan adalah bidang teknis militer dan teknologi tinggi.

"Tentu saja, kerja sama kami, kontak kami di bidang militer dan teknis militer juga menjadi semakin penting, sedangkan untuk kerja sama teknis militer, di sini, tentu saja, pekerjaan kami di bidang teknologi tinggi adalah yang utama," ujarnya.

Sementara itu, Jenderal Zhang juga memuji pemimpin Rusia itu dalam pertemuan tersebut. Ia mengatakan bahwa Cina sangat menghormati Rusia yang tetap kokoh meski dijatuhi sanksi oleh barat.

"Federasi Rusia, di bawah kepemimpinan Anda, dengan keras kepala menghadapi sanksi Barat, yang menunjukkan bahwa tidak ada kesulitan yang membengkokkan Anda dan Rusia. Untuk ini, pihak Cina menyatakan rasa hormatnya kepada Anda," kata Zhang.

Sebagai informasi, Amerika Serikat (AS) pernah menyebut Rusia dan Cina sebagai ancaman dan pesaing terbesarnya.

Presiden AS, Joe Biden juga berpendapat, persaingan di abad ini akan ditentukan oleh negara Demokrasi dan Otokrasi.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook