Ardern: Seharusnya Mereka Aman di Sini

Internasional | Kamis, 21 Maret 2019 - 10:25 WIB

Ardern: Seharusnya Mereka Aman di Sini
BAWA JENAZAH: Masyarakat membawa jenazah korban serangan tero­ris di Christchurch, Selandia Baru ke pemakaman, Rabu (20/3/2019). (JORGE SILVA/REUTERS)

CHRISTCHURCH (RIAUPOS.CO) - Enam bulan lalu, Khaled Mustafa tiba di Selandia Baru. Dia dan keluarga­nya melarikan diri dari kecamuk perang di Suriah. Namun, justru di negara yang diangankannya aman itulah dia dan putranya, Hamza, dibantai.

Rabu (20/3), jenazah ayah dan anak itu akhirnya dikebumikan di pemakaman Memorial Park. Ratusan orang menghadiri upacara pemakaman tersebut. ”Saya tak bisa mengatakan betapa sulitnya ini, sebuah keluarga datang ke sini agar selamat dan seharusnya mereka aman di sini,” ujar Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern seperti dilansir Reuters.

Baca Juga :Hamas Desak ICC Tuntut Israel Bertanggung Jawab atas Kejahatan Perang dan Genosida di Gaza

Khaled dan Hamza adalah korban pertama yang jenazahnya dikembalikan setelah serangan di dua Masjid Christchurch, Jumat (15/3). Pembantaian itu merenggut 50 nyawa dan melukai puluhan lainnya. Sudah ada 6 jasad yang dikembalikan pascaidentifikasi oleh pihak kepolisian. Sekitar 30 jenazah lainnya juga selesai diidentifikasi dan segera diserahkan kepada keluarga masing-masing.

Ardern mengungkapkan, untuk menunjukkan dukungan pada umat Islam yang datang ke masjid untuk Salat Jumat, azan besok akan disiarkan secara nasional. Selain itu, ada momen dua menit untuk mengenang para korban. Saat ini bekas-bekas tembakan peluru di Masjid Al Noor juga telah dibersihkan.

PM ke-40 itu tak hanya mengucapkan bela sungkawa. Dia juga datang ke Cashmere High School di Christchurch. Dua siswa di sekolah tersebut menjadi korban tewas. Yaitu, Hamza dan Sayyad Milne. Tariq Omar yang merupakan alumnus sekolah tersebut juga meninggal dunia. Ardern meminta siswa membantu menjaga negara dengan melawan ekstremisme. Dia juga menekankan pentingnya hati-hati menggunakan media sosial. Pelaku penembakan Christchurch menyiarkannya secara langsung lewat Facebook.

”Media sosial bisa menjadi tempat untuk melakukan kebaikan. Tapi, di lain pihak juga bisa menjadi tempat di mana kebencian dan perbedaan disebarkan,” tegasnya.(sha/c25/sof/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook