NEW YORK (RIAUPOS.CO) – Raksasa farmasi asal AS, Pfizer, pada Rabu (18/11/2020) ini mengumumkan hasil akhir dari uji klinis tahap final vaksin Covid-19 buatan mereka. Hasilnya menunjukkan vaksin itu 95 persen manjur.
Perusahaan itu pun mengungkapkan, mereka memiliki data keamanan yang diperlukan dan akan mengajukan permohonan otorisasi darurat kepada Pemerintah AS dalam beberapa hari ke depan.
Pfizer menyatakan, kemanjuran vaksin corona yang mereka kembangkan bersama dengan perusahaan asal Jerman, BioNTech SE, menunjukkan hasil yang konsisten di semua usia dan kelompok etnik sukarelawan.
Mereka juga mengklaim tidak ada efek samping yang besar dari penggunaan vaksin tersebut, yang berarti menjadi sebuah pertanda bahwa imunisasi dapat diterapkan secara luas di seluruh dunia.
Dilansir Reuters, hasil uji klinis Pfizer menunjukkan, tingkat kemanjuran vaksin Covid buatan mereka pada orang dewasa berusia di atas 65 tahun (kelompok paling berisiko tertular virus corona) lebih dari 94 persen.
Analisis akhir tersebut dilakukan hanya satu pekan setelah hasil awal dari uji klinis menunjukkan vaksin itu lebih dari 90 persen efektif.
Sementara, perusahaan bioteknologi Moderna Inc pada Senin (16/11/2020) lalu merilis data awal untuk hasil uji klinis vaksin eksperimental mereka, yang menunjukkan efektivitas serupa.
Vaksin buatan Pfizer dan Moderna sama-sama dikembangkan dengan teknologi baru, yang dikenal sebagai messenger RNA (mRNA). Laporan hasil uji coba tersebut semakin membuka harapan masyarakat global untuk diakhirinya pandemi Covid—yang telah menewaskan lebih dari 1,3 juta jiwa di seluruh dunia dan mendatangkan malapetaka pada sektor ekonomi.
Akan tetapi, untuk sementara waktu, beberapa kelompok seperti petugas layanan kesehatan di Amerika Serikat tampaknya akan diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin terlebih dulu dalam tahun ini. Diperlukan waktu berbulan-bulan sebelum peluncuran vaksin dalam skala besar dimulai.
Pfizer melaporkan, pada Rabu ini ada 170 kasus penyakit Covid dalam uji coba terhadap lebih 43.000 sukarelawan. Sebanyak 162 di antaranya teramati berasal dari kelompok yang diberikan plasebo, sedangkan 8 lainnya dari kelompok yang diberikan vaksin. Dari 170 kasus itu, ada sepuluh orang yang mengalami Covid-19 parah, salah satunya adalah penerima vaksin.
Pfizer juga mengatakan, vaksin buatan mereka dapat ditoleransi dengan baik; sebagian besar efek sampingnya ringan hingga sedang, dan hilang dengan cepat. Satu-satunya kejadian buruk yang memengaruhi lebih dari 2 persen dari mereka yang divaksinasi adalah merasa kelelahan —yang mempengaruhi 3,7 persen penerima setelah dosis kedua.
"Orang dewasa dengan usia lebih tua cenderung melaporkan lebih sedikit dan lebih ringan efek sampingnya setelah vaksinasi," kata juru bicara Pfizer.
Pfizer dan BioNTech menyatakan, mereka berencana untuk mengirimkan data tersebut ke badan regulator lain di seluruh dunia serta Amerika Serikat. Mereka juga berencana untuk mengirimkan data dari penelitian mereka ke jurnal ilmiah peer-review.
Pfizer menegaskan, mereka berharap bisa memproduksi 50 juta dosis vaksin corona tahun ini. Jumlah itu cukup untuk melindungi 25 juta orang. Target berikutnya, mereka akan menghasilkan hingga 1,3 miliar dosis pada 2021.
Sumber: Reuters/News/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun