SAAT PENYERBUAN SAINT DENIS

Otak Serangan Paris Tewas

Internasional | Kamis, 19 November 2015 - 21:39 WIB

Otak Serangan Paris Tewas
Abdelhamid Abaaoud.

PARIS (RIAUPOS.CO) – Setelah sebelumnya sempat diumumkan bahwa di antara korban yang tewas pada penggerebekan dan penyerbuan di Saint Denis, utara Paris kemarin, hari ini jaksa setempat resmi mengumumkan bahwa salah seorang yang gtewas adalah orang yang paling mereka cari, Abdelhamid Abaaoud.

Abdelhamid dicurigai sebagai otak yang menjadi pemimpin gerombolan yang melakukan serangan di Paris, Jumat malam lalu atau Sabtu dinihari WIB.

Baca Juga :Kisah Pilu Tiga Bulan Serangan Israel ke Gaza, 20 Ribuan Warga Palestina Tewas

"Identitas Abdelhamid Abaaoud baru saja teridentifikasi secara resmi...sebagai terbunuh dalam serbuan itu," bunyi pertanyaan Kejaksaan Prancis, yang menyebut kepastiannya berdasarkan telaah sidik jarinya.

Jenazah Abaaoud, 27 tahun, ditemukan dengan luka tembakan dan pecahan ledakan di sebuah apartemen di kawasan pinggiran di sebelah utara kota Paris.

Delapan orang ditangkap dan sedikitnya dua orang tewas dalam penyerbuan di Saint Denis itu.

Polisi bersenjata lengkap menyerbu gedung itu sesudah mendapat kabar bahwa Abaaoud yang berkebangsaan Belgia itu berada di Paris.

Dalam operasi selama enam jam itu, seorang wanita dilaporkan meledakkan dirinya sedangkan seorang lelaki lainnya tewas. Pihak polisi sendiri mengakui lima

anggotanya cedera ringan.

Beberapa ledakan lain dan tembakan senjata api kedengaran sepanjang operasi itu. Dalam penjelasan resminya, Polisi menembakkan lebih dari 5.000 peluru selama penggerebekan ini, dengan menggunakan senjata laras panjang, granat, dan bahan peledak.

Para penyelidik masih mencari Salah Abdeslam, yang diyakini pergi ke Belgia sesudah serangan pada Jumat pekan lalu.

Wartawan BBC di Paris Hugh Schofield mengatakan identifikasi Abaaoud menimbulkan pertanyaan soal keamanan.

Ia berada dalam daftar pencarian orang di Prancis dan Belgia tetapi bisa masuk ke Paris dari Suriah tanpa meninggalkan jejak sama sekali.(BBC/AFP/zar)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook