JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Hingga Rabu (18/3), Arab Saudi mengonfirmasi 171 kasus positif virus Korona jenis baru atau COVID-19. Dari jumlah itu belum ada kasus kematian. Sementara, sebanyak 6 orang dinyatakan telah sembuh.
Arab Saudi sudah melakukan sejumlah langkah nyata untuk mencegah penularan wabah virus Korona meluas. Pada Selasa (17/3), pemerintah Arab Saudi mengatakan masjid-masjid tak lagi menerima jamaah untuk melaksanakan salat lima waktu yang dilakukan setiap hari, maupun salat Jumat berjamaah sepekan sekali. Itu sebagai upaya untuk membatasi penyebaran COVID-19.
Sejumlah langkah-langkah drastis Arab Saudi untuk memerangi penyebaran virus Korona, termasuk dengan menghentikan kegiatan Umrah, menangguhkan penerbangan internasional, serta menutup sekolah-sekolah, dan mayoritas fasilitas umum. Kegiatan ibadah akan terus dilakukan hanya di dua masjid-masjid suci di Makkah dan Madinah, yang merupakan tempat-tempat paling suci bagi umat Islam. Keputusan tersebut dibuat oleh badan ulama tinggi.
Pintu masjid-masjid akan ditutup dan panggilan salat (adzan) akan mengarahkan jamaah untuk melaksanakan ibadah salat di rumah. Kerajaan Arab Saudi sebelumnya menangguhkan kegiatan pekerjaan untuk pegawai pemerintah, kecuali di sektor kesehatan, militer, dan keamanan.
Sementara itu, Oman sebagai negara yang bertetangga dengan Arab Saudi, juga menutup masjid-masjid, restoran, kedai-kedai kopi, area wisata, serta pasar tradisional dan pusat perbelanjaan (mal), kecuali supermarket dan apotek. Sementara Qatar juga telah menutup toko-toko di mal yang tidak menjual makanan atau obat-obatan, serta menutup sebagian dari area industri setidaknya untuk dua minggu.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal