OTTAWA (RIAUPOS.CO) – Serangan Israel terhadap warga sipil di jalur Gaza terus mendapat kecaman dunia internasional. Pasalnya serangan tersebut diklaim sebagai tindakan yang sangat tidak beradab karena menyasar sejumlah warga sipil terutama anak-anak dan perempuan. Menanggapi hal tersebut, Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau melontarkan kritik tajam terhadap Israel atas tindakan tersebut pada (14/11).
Kanada menyatakan bahwa Israel mempunyai hak untuk membela diri melawan Hamas setelah kelompok militan Palestina menyerang Israel selatan pada (7/10) lalu. Namun seperti Amerika Serikat dan sekutu lainnya, negara ini telah menyatakan keprihatinan yang semakin besar atas meningkatnya jumlah korban tewas di wilayah kantong yang terdampak, di mana para pejabat kesehatan setempat mengatakan 11.000 orang telah terbunuh sejak konflik dimulai.
“Saya mendesak pemerintah Israel untuk menahan diri secara maksimal. Dunia menyaksikan, di TV, di media sosial – kami mendengarkan kesaksian para dokter, anggota keluarga, penyintas, anak-anak yang kehilangan orang tua mereka,” ujar Trudeau.
Trudeau juga mendesak negara pimpinan Benyamin Netanyahu tersebut untuk segera mengakhiri pembunuhan terhadap anak-anak dan perempuan.
“Dunia menyaksikan pembunuhan terhadap perempuan, anak-anak, dan bayi. Ini harus dihentikan," katanya pada konferensi pers di provinsi barat British Columbia.
Sebelumnya, Ia juga mendesak jeda kemanusiaan yang signifikan dalam konflik tersebut karena gerakan antisemitisme (kebencian terhadap orang Yahudi) di Kanada meningkat. Jeda kemanusiaan itu juga dimaksud agar memungkinkan pembebasan sandera dan pengiriman bantuan yang cukup untuk warga sipil.
“Sementara itu sekitar 350 warga negara Kanada baik penduduk tetap maupun anggota keluarga telah dievakuasi dari Gaza,” tambahnya.
Israel, yang secara efektif memblokade Gaza, telah menolak gencatan senjata, dengan alasan bahwa Hamas hanya akan menggunakannya untuk berkumpul kembali. Akan tetapi mereka telah mengizinkan jeda kemanusiaan untuk memungkinkan makanan dan pasokan lainnya mengalir masuk dan orang asing dapat melarikan diri.
Sebagai informasi, hingga saat ini, IDF telah memperluas dominasi serangan di jalur Gaza baik dari udara maupun darat yang mengakibatkan bertambahnya korban jiwa. Kementerian Kesehatan Palestina sejauh ini mencatat sebanyak 11.818 warga Palestina tewas akibat serangan pemboman tentara Israel. 7700 di antaranya terdiri dari perempuan dan anak-anak. Sementara di Tepi Barat, 175 warga tewas oleh serangan udara yang membabi buta. Pihak kementerian juga melaporkan lebih 27.000 orang lainnya terluka akibat perang ini.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman