MAKKAH (RIAUPOS.CO) – Catatan spektakuler kembali akan terukir di Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi. Masjid terbesar dengan Kakbah di tengahnya sebagai kiblat umat muslim seluruh dunia itu, bakal lebih teduh sehingga jamaah kian nyaman shalat di terik matahari.
Kenyamanan itu akan dapat dirasakan jika pembangunan delapan payung raksasa di atas ruang shalat utama itu, rampung pengerjaannya. Rekor akan tercipta untuk banyak hal. Untuk beratnya saja, masing-masing payung raksasa itu beratnya16 ton.
Kanopi payung itu sendiri berbahan sintetik polytetrafluroethylene (PTFE) yang juga berfungsi mengurangkan suhu dari terpaan sinar matahari hingga delapan derajat celsius. Ini sekaligus akan menambah kenyamanan kepada umat Islam untuk menunaikan shalat dan melakukan tawaf.
Saudi Gazette melaporkan, proses pembangunannya mencakup penyediaan pondasi dan pemasangan delapan payung raksaas dan 54 unit lagi yang lebih kecil di ruang sebelah utara Masjidil Haram sejak Kamis lalu, dan diperkirakan selesai dalam tempo enam bulan.
Fasilitas Lengkap
Dibuat di Jerman, payung terbesar sejenis itu juga dilengkapi beberapa fasilitas seperti pendingin udara, kamera keamanan dan layar televisi yang memaparkan pengumuman terkait shalat.
Pengerjaannya melibatkan sedikitnya menggunakan 25 tenaga ahli meliputi juru gambar, juru teknik dan pakar keamanan dari Jerman ikut menjadi supervisor pada proses pemasangan serta operasi elektronik payung raksasa itu.
"Apabila rampung kelak, delapan payung raksasa ini akan memberi keteduhan seluruh plaza utara, sejak dari projek struktur perluasan King Fahd hingga KingAbdullah, mencakup luas kawasan sekitar 19.200 meter persegi apabila dibuka seluruhnya .
Tampung 400.000 Jamaah
"Keteduhan yang dihasilkannya menampung hingga 400.000 umat Islam," koran berbasis di Jeddah, Arab Saudi itu. Pemasangan payung untuk memberi keteduhan seluas dua kali lipat ukuran lapangan bola sepak itu adalah inisiatif almarhum Raja Abdullah bin Abdulaziz, yaitu Raja Arab Saudi, sebelum kemangkatannya 24 Januari tahun lalu.
Imam Besar Masjidil Haram, Sheikh Abdulrahman al-Sudais, mentatakan, proyek peneduhan menggunakan 250 payung berukuran lebih kecil sudah dilaksanakan di sekitar makam Nabi Muhammad SAW di Madinah.
Kendati demikian, katanya, proyek pemasangan payung raksasa di Makkah itu akan menggunakan teknologi terkini dari Jerman, selain pembukaan dan penutupannya diprogramkan untuk jangka waktu tertentu.
"Setiap kanopi payung memerlukan waktu tiga menit untuk mengembang sepenuhnya. Justru waktu yang diperuntukkan bagi pembukaan tujuh unit lagi perlu tepat supaya tidak ada benturan antar-komponen.’’
Tidak Ganggu Jamaah
"Operasionalnya tidak akan menimbulkan gangguan bunyi sehingga menngganggu ibadah pengunjung, malah waktu pembukaan dan penutupannya diprogramkan mengikut perubahan suhu ketika itu," katanya.
Pada musim panas, payung raksasa masing-masing setinggi 45 meter itu akan dibuka ketika waktu siang untuk menghalang sinar dan radiasi matahari, sebelum ditutup menjelang malam bagi memberi ruang kepada hawa panas yang diserap permukaan lantai masjid dilepaskan ke atmosfer.
Kendati demikian , proses itu berbeda ketika musim dingin karena payung akan ditutup pada waktu siang supaya panas dari sinar matahari sampai ke permukaan lantai masjid sebelum dibiarkan terbuka menjelang malam untuk menjaga agar tetap hangat.(saudi gazette/zar)