Ledakan Bom di Istanbul, Presiden Turki: Berbau Terorisme

Internasional | Selasa, 15 November 2022 - 01:00 WIB

Ledakan Bom di Istanbul, Presiden Turki: Berbau Terorisme
Tangkapan layar Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bersama ibu negara saat tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali pada Senin (14/11/2022). Erdogan mengutuk serangan bom yang terjadi di Istanbul, Turki, pada Senin (14/11/2022). (BAYU P/ANTARA)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengutuk serangan bom yang terjadi di Istanbul, Turki, pada Senin (14/11/2022). Ledakan itu terjadi sebelum keberangkatannya ke acara KTT G20 di Bali.

Erdogan mengatakan ledakan di jalan raya Istanbul yang sibuk adalah serangan berbahaya. Sebanyak 6 orang tewas dan 81 lainnya luka-luka. Erdogan menduga aksi tersebut ada kaitannya dengan aksi terorisme.


“Berbau terorisme,” kata Erdogan dalam konferensi pers sebelum keberangkatannya ke KTT Kelompok 20 (G20) di Indonesia.

Erdogan berjanji pelakunya akan dihukum.

“Orang-orang kami yakin bahwa pelaku di balik serangan itu akan dihukum sebagaimana mestinya,” kata Erdogan.

“Tidak diragukan lagi adalah serangan teroris, tetapi perkembangan awal dan intelijen awal dari gubernur saya adalah baunya seperti terorisme,” kata Erdogan.

Sebanyak 4 orang tewas di tempat kejadian dan 2 meninggal di rumah sakit. Hingga saat ini belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan itu.

 

Catatan Ledakan Bom di Turki

Sebelumnya, Turki pernah diguncang bom yang menewaskan banyak orang. Serangan bom terjadi di luar stadion di Istanbul pada Desember 2016 yang menewaskan 38 orang dan melukai 155 lainnya.

Serangan itu diklaim oleh cabang militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Turki, Uni Eropa, dan Amerika Serikat. Istanbul dan kota-kota Turki lainnya pernah menjadi sasaran separatis Kurdi, militan Islam, dan kelompok lain, termasuk dalam serangkaian serangan pada 2015 dan 2016.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook