JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Meski telah berlangsung selama sepekan, baik Israel dan kelompok Hamas di Gaza, Palestina, tak ada tanda-tanda untuk menghentikan serangan
Keduanya sama-sama terus menabuh genderang perang. Pasalnya baik pemerintah Israel dan kelompok Hamas terus saling adu serangan.
Meski saat ini Gaza sudah porak-poranda namun Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengungkapkan bahwa serangan negaranya terhadap kelompok Hamas di Palestina, tepatnya di Gaza belum selesai. Ia menegaskan bahwa Hamas akan membayar aksi mereka yang telah menyerang Israel.
“Mereka menyerang ibu kota kami, mereka menembakkan roket ke kota-kota kami. Mereka membayar dan akan terus membayar mahal untuk itu,” kata Benjamin Netanyahu setelah mengadakan konsultasi keamanan di markas militer di Tel Aviv, seperti dikutip dari NPR pada Sabtu, 15 Mei 2021.
“Ini belum selesai,” ucapnya menambahkan.
Sebelumnya, Benjamin Netanyahu juga mengatakan bahwa Israel akan terus melancarkan serangan terhadap Hamas yang berada di Jalur Gaza, Palestina.
Hal ini diketahui dari teks percakapan telepon antara Netanyahu dan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden yang dirilis sekretariat Netanyahu.
Perdana Menteri Netanyahu mengatakan bahwa Israel akan terus bertindak untuk merusak kemampuan militer Hamas dan organisasi teror lainnya yang beroperasi di Jalur Gaza,” tulis sekretariat Netanyahu, seperti dilansir dari Times of Israel.
Netanyahu juga dikatakan berterima kasih pada Biden sebab AS telah mendukung Israel untuk membela diri dari serangan roket militan Gaza.
Usai percakapan telepon dengan Netanyahu berakhir, Biden mengatakan bahwa dia berharap pergolakan bisa cepat berakhir.
“Perkiraan dan harapan saya adalah semua selesai secepatnya, tapi Israel berhak mempertahankan diri ketika ada ratusan roket diterbangkan ke daerah mereka,” ujar Biden.
Gesekan Israel dengan militan Gaza diduga timbul akibat kedatangan warga Israel pekan lalu ke kompleks Masjid Al-Aqsa untuk memperingati pencaplokan wilayah Yerusalem dalam Perang Enam Hari pada 1967. Akibatnya, insiden bentrokan antara warga Palestina dan aparat Israel tak terbendung.
Sejauh ini belum ada tanda-tanda pertempuran akan berakhir. Pasalnya, jumlah korban jiwa terus bertambah. Pejabat medis Palestina mengatakan, sedikitnya 132 orang telah tewas di Gaza termasuk 32 anak-anak dan 21 wanita, dan 950 lainnya terluka.
Sumber: Jpg
Editor: Rinaldi