PARIS (RIAUPOS.CO) – Prancis berdarah! Kelompok bersenjata dan pengebom menyerang restoran, bar dan arena konser musik pada sejumlah lokasi di kota pusat mode dunia itu pada Jumat malam waktu setempat atau Sabtu (14/11) dinihari WIB. Media Prancis melaporkan, setakat ini sudah 140 orang tewas. Mayatnya bergelimpangan di mana-mana.
Presiden Perancis, Francois Hollande langsung mengumumkan keadaan darurat di kawasan Paris dan menutup pintu sempadan untuk memperkecil peluang kelompok penyerang untuk melarikan diri ke luar negara itu. Francois Hollande juga membatalkan lawatannya ke Turki untuk menyertai KTT G20.
Dalam pada itu, angka kematian dikatakan terus meningkat hingga mencapai 140 orang akibat serangan tersebut. 100 orang dikatakan tewas di arena konser Bataclan,sementara40 lagi di beberapa lokasi lain, kata pihak berwajib.
Saat kejadian, Hollande yang sedang menyaksikan pertandingan sepak bola Prancis-Jerman bersama Menteri Luar Negeri Jerman, Frank-Walter Steinmeier, langsung diamankan dan meninggalkan stadion ketika beberapa ledakan terdengar di luar stadion nasional, mengindikasikan luar biasanya serangan itu, yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Beberapa pihak menyebutkan, ini adalah serangan terencana terhadap Prancis, salah satu negara sekutu Amerika Serikat yang melancarkan serangan terhadap militan ISIS. Sebelumnya Prancis memang sudah bersiaga menghadapi kemungkinan serangan teroris menjelang KTT Iklim yang akan berlangsung di penghujung bulan ini.
Presiden AS, Barack Obama dan Kanselir Jerman, Angela Merkel termasuk di antara para pemimpin dunia, termasuk Sekjen PBB, Ban Ki-moon, mengutuk serangan keji itu.
Julien Pierce, seorang wartawan radio Europe 1 yang berada dalam arena konser ketika tembakan pertama kali terdengar, menceritakan kejadian itu dalam postingan melalui laman web stasiun radio itu.
Menurut Pierce, beberapa orang muda yang tidak memakai topeng, masuk ke arena ketika konser sedang berlangsung dengan bersenjatakan senapan serbu Kalashnikov, mulai menembak secara sporadis ke arah penonton.
"Mayat bergelimpangan di mana-mana," katanya, seperti dikutip di laman Reuters..
Media Prancis melaporkan, lima lagi serangan serentak di beberapa lokasi lain pada waktu yang sama di sekitar pusat kota Paris termasuk di luar stadion Stade de France, lokasi pertandingan timnas Prancis melawan Jerman yang dihadiri PresidenPrancis dan Menlu Jerman.
Sejauh ini belum ada pihak mengaku bertanggungjawab terhadap serangan itu.(zar)