Orang Dekat Xi Jinping Beberkan Hubungan Mesra Cina dan Rusia

Internasional | Selasa, 13 September 2022 - 23:07 WIB

Orang Dekat Xi Jinping Beberkan Hubungan Mesra Cina dan Rusia
Orang dekat Presiden Tiongkok Xi Jinping, Li Zhanshu (kiri), mengungkapkan hubungan yang sebenarnya antara Rusia dan Tiongkok sebagai sekutu. (XINHUA)

BEIJING (RIAUPOS.CO) – Orang dekat Presiden Cina, Xi Jinping, Li Zhanshu, mengungkapkan hubungan yang sebenarnya antara Rusia dan Cina sebagai sekutu. Li Zhansu merupakan Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional Cina. Ia dianggap sebagai salah satu orang terdekat Xi Jinping. Dia telah bekerja dengan Xi selama beberapa dekade.

Li berada di peringkat ketiga dalam hierarki Partai Komunis Cina. Kantor Berita resmi Xinhua mengatakan bahwa Li telah mendesak Rusia untuk kerja sama yang lebih besar dalam berjuang melawan campur tangan eksternal, sanksi, dan yurisdiksi. Dia juga mengadakan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di sela-sela Forum Ekonomi Timur di Vladivostok menjelang pertemuan yang diharapkan antara Putin dan Xi Jinping pada pertemuan regional di Uzbekistan.


Xi Jinping juga sedang mempersiapkan kongres Partai Komunis yang diperkirakan akan memberinya masa jabatan lima tahun periode ketiga di tengah kritik terhadap strategi dinamis Nol Covid Beijing yang sedang berlangsung. Menurut Xinhua, Rusia mendukung kritik Beijing terhadap kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan bulan lalu.

Cina menganggap Taiwan bagian dari wilayahnya dari kebijakan Satu Cina. Cina berpendapat bahwa kunjungan veteran Demokrat itu adalah provokasi yang disengaja. Li berterima kasih kepada pihak Rusia karena dengan tegas mendukung Cina soal Taiwan. Rusia juga mendukung Tiongkok atas kritik termasuk di PBB soal kekerasan terhadap Uighur dan minoritas Muslim lainnya di Provinsi Xinjiang.

 

Persahabatan Makin Mesra

Rusia dan Cina disebut semakin menyelaraskan kebijakan luar negeri mereka untuk menentang Washington dan negara-negara barat lainnya.

Hanya beberapa minggu sebelum Rusia menginvasi Ukraina, Xi bertemu dengan Vladimir Putin di Tiongkok pada awal Februari.

“Persahabatan antara kedua negara tidak memiliki batas, tidak ada bidang kerja sama yang terlarang,” kata Putin saat itu.

Dalam pernyataan itu, Rusia mengatakan bahwa pihaknya menegaskan Taiwan adalah bagian yang tidak dapat dicabut dari Cina. Putin menentang segala bentuk kemerdekaan Taiwan.

Cina juga menolak untuk mengkritik invasi Rusia ke Ukraina. Mereka menuduh AS dan NATO memprovokasi konflik meski ada klaim dari Putin bahwa ia menganggap Ukraina sebagai bagian sejarah Rusia. Cina juga kritis terhadap sanksi ekonomi yang dikenakan pada Rusia oleh Barat.

Namun, Cina belum memberikan bantuan militer atau keuangan apa pun yang dapat memicu tindakan hukum dari AS. Rusia juga mengadakan latihan militer di timur negara itu pekan lalu yang melibatkan pasukan Tiongkok yang menggambarkan hubungan yang semakin erat antara kedua negara.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook