JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Arab Saudi memperpanjang pelaksanaan jam malam untuk menekan penularan Covid-19. Semula jam malam berakhir pada 11 April. Namun diperpanjang sampai waktu yang belum ditetapkan. Ini sekaligus membuat penyelenggaraan haji tahun ini kian belum jelas.
Kabar soal perpanjangan penerapan jam malam itu disampaikan Pelaksana Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Riyadh Djoko Sulastomo. Dia membenarkan sampai kemarin belum ada keputusan dari Arab Saudi kapan jam malam itu bakal berakhir. "Yang jelas (jam malam, red) bertambah sampai pemberitahuan lebih lanjut," tuturnya, Ahad (12/4).
Djoko menambahkan pemberlakuan jam malam dibagi menjadi dua. Kelompok pertama adalah pemberlakuan jam malam penuh selama 24 jam. Ini diterapkan di Kota Riyadh, Makkah, Madinah, Tabuk, Dammam, Dhahran, dan Hofuf. Kemudian di Jeddah, Taif, Qatif, dan Khobar.
Kelompok berikutnya jam malam mulai 15.00 waktu setempat sampai 06.00 waktu setempat. Kelompok ini diterapkan di kota-kota selain yang disebutkan tadi. Perkembangan hingga 11 April ada tujuh orang WNI yang positif Covid-19. Perinciannya tiga orang di Makkah, dua orang di Riyadh, serta di Najran dan Madinah masing-masing satu orang.
Total kasus Covid-19 di Saudi sampai 11 April ada 4.033 orang atau bertambah 382 kasus baru dari hari sebelumnya. Total yang meninggal ada 52 orang. Dengan jumlah kasus sembuh mencapai 720 orang. Sampai saat ini Arab Saudi belum memutuskan apakah haji tahun ini tetap diselenggarakan atau ditunda.
Sementara itu, meskipun belum ada kepastian penyelenggaraan haji 2020, pemerintah Indonesia terus membuka pelunasan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH). Data sampai 9 April lalu, pelunasan biaya haji untuk haji khusus maupun haji regular mencapai 70 persen.
"Sampai 9 April sebanyak 142.883 jamaah atau 70,27 persen sudah melunasi biaya haji regular," kata Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag Muhadjirin Yani. Dari jumlah tersebut, sebanyak 580 orang diantaranya adalah kategori lansia.
Meskipun ada permintaan supaya pelunasan biaya haji dilakukan non-teller atau online, tetap saja banyak calon jamaah membayar ke bank. Catatan Kemenag 122.967 calon jamaah melunasi biaya haji di teller. Sedangkan yang melunasi secara non-teller atau online hanya 19.916 orang. Muhadjirin mengingatkan pelunasan tahap pertama dibuka sampai 30 April. ’’Jika masih ada sisa kuota, dibuka pelunasan tahap kedua 12-20 Mei,’’ tuturnya.
Sementara itu jumlah jamaah haji khusus yang sudah melunasi ongkos haji mencapai 12.539 orang atau 76,90 persen. Kuota haji tahun ini berjumlah 221 ribu jemaah. Terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus. Kemenag menetapkan satu persen dari kuota haji regule8r atau 2.040 dikhususkan untuk jamaah lansia.(wan/jpg)