SINGAPURA (RIAUPOS.CO) Sejarah akan tercipta di Hotel Cappella, Pulau Sentosa, Singapura, pagi ini (11/6). Untuk pertama kalinya, dua pemimpin paling kontroversial di muka bumi saat ini, yakni Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan Presiden Korea Utara (Korut) Kim Jong Un akan bertatap muka dan duduk bersama.
Kelanjutan program nuklir dan sanksi internasional yang diterima Korut diyakini menjadi isu utama yang dibahas pada kesempatan itu. Pertemuan tersebut menjadi perhatian warga dunia. Sebab, hasilnya akan berdampak ke arah mana stabilitas dan keamanan dunia. Khususnya di Semenanjung Korea berlangsung ke depannya.
Kesiapan tuan rumah Singapura untuk menyelenggarakan salah satu pertemuan besar abad ini sudah semakin mantap. Berdasarkan pantauan langsung Jawa Pos (JPG) di Pulau Sentosa, pengamanan yang terlihat kemarin, sudah jauh lebih ketat dibanding Ahad (10/6) lalu.
Kemarin (11/6), JPG berkesempatan berkeliling pulau seluas 465 hektare tersebut menggunakan bus wisata yang disediakan pemerintah Singapura. Di situ terlihat, intentitas lalu lalang mobil patroli keposian semakin intens. Bahkan di radius 100 meter dari kawasan hotel, aparat keamanan sudah melakukan sterilisasi. Caranya, akses trotoar yang ada di kawasan hotel sudah ditutup dengan pagar berwarna kuning setinggi 1 meter di sepanjang jalan. Di ujungnya, otoritas setempat menempatkan petugas keamanan. Imbasnya, pejalan kaki sudah tidak bisa lagi lewat di kawasan tersebut. Sementara bagi kendaraan, meski masih diperbolehkan lewat, di radius tersebut sudah tidak diperkenankan menurunkan penumpang.
Meski demikian, menurut informasi yang dihimpun, kecuali Hotel Cappella, semua unit usaha di pulau yang menjadi jantung wisata Singapura akan tetap beroperasi hari ini. Hanya saja, intensitas pengamanan akan ditingkatkan.
Seorang warga Singapura, Evelyn sangat antusias menyambut momen bersejarah itu. Mengingat peristiwa itu terjadi di negaranya. Itu membanggakan bagi warga Singapura, ujarnya saat ditanya JPG di Imbiah Station, sekitar 400 meter dari Hotel Cappella.
Dia berharap, dari pertemuan di Pulau Sentosa itu akan menghasilkan kesepakatan yang baik bagi kedua negara. Meskipun, dia sendiri tidak yakin, kedua pemimpin kontroversial itu akan satu suara terkait kelanjutan program nuklir di Korut.
Sementara itu, Donald Trump mengisi hari keduanya di Singapura dengan menemui Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana Kepresidenan Singapura. Tiba di istana pada tengah hari, Trump langsung dijamu makan siang. Dia didampingi Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, penasihat keamanan nasional John Bolton, Sekretaris Pers Gedung Putih Sarah Huckabee dan kepala staf John. Sementara PM Lee ditemani Wakil PM Tharman Shanmugaratnam, Menteri Luar Negeri Vivian Balakrishnan, Menteri Komunikasi dan Informasi S. Iswaran dan Menteri Pendidikan Ong Ye Kung.(far/jpg)