LONDON (RIAUPOS.CO) – Ribuan masyarakat berkumpul untuk melakukan demonstrasi untuk menuntut mengakhiri perang yang ada di Gaza. Demonstrasi ini juga buntut dari Inggris yang tidak memberikan suara saat pemungutan suara atas resolusi Dewan Keamanan PBB menuntut gencatan senjata di veto oleh Amerika Serikat.
Masyarakat yang melakukan demonstrasi pada Sabtu (9/12) ini berkumpul di Bank Junction di London menuju ke Parliament Square. Spanduk yang berisi berbagai tulisan untuk menyuarakan mengakhiri perang yang terjadi di Gaza. Terdapat juga kritikan kepada Pemerintah Inggris yang tidak memberikan suaranya untuk resolusi Dewan keamanan PBB terkait veto yang dilakukan Amerika Serika atas gencatan senjata di Gaza.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sudah memulai pemungutan suara dengan menggunakan Pasal 99 piagam PBB. Hal ini tidak pernah dilakukan sama sekali dalam beberapa dekade. Guterres juga mengatakan ‘rakyat Gaza sedang melihat ke dalam jurang’ dikutip Aljazeera.
Dalam pasal tersebut memberikan kuasa kepada Sekretaris Jenderal yang berbunyi ‘Untuk membawa masalah apa pun yang menurut pendapatnya dapat mengancam pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional kepada Dewan keamanan’.
Penyerangan Israel di Gaza telah mengakibatkan 17.700 masyarakat Palestina meninggal dunia, 70 persen di antaranya merupakan perempuan dan anak-anak.
Demonstrasi yang dilakukan di London ini ada beberapa kelompok yang mengikuti seperti The Palestine Solidarity Campaign, Stop the War Coalition, dan Friends of Al Aqsa. Dilansir Aljazeera pada demonstrasi tersebut diikuti 100.000 masyarakat menurut pihak penyelenggara. Dan untuk pihak kepolisian yang menjaga berjumlah 40.000 anggota. Demonstrasi yang berjalan damai ini dijaga ketat oleh pihak kepolisian. Termasuk juga area larangan di mana para demonstran dilarang berkumpul di area sekitar kedutaan besar Israel.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman