Korban Tewas Gempa Maroko Tembus 2.000 Jiwa, Bagaimana Kondisi WNI?

Internasional | Minggu, 10 September 2023 - 21:00 WIB

Korban Tewas Gempa Maroko Tembus 2.000 Jiwa, Bagaimana Kondisi WNI?
Kondisi di salah satu lokasi terdampak gempa Maroko Magnitudo 7, di mana banyak bangunan menjadi puing-puing dengan kerusakan yang sangat parah. (ANTARA)

RABAT (RIAUPOS.CO) - Korban gempa Maroko terus bertambah. Seperti dikutip dari Antara, data terbaru dari Kementerian Dalam Negeri Maroko menyebutkan hingga Sabtu (9/9) pukul 22:00 waktu setempat atau Ahad (10/9) pukul 04.00 WIB terdapat total 2.012 korban jiwa dan 2.059 korban luka, dengan 1.404 orang di antaranya mengalami luka berat.

Gempa menyebabkan sembilan wilayah di negara Maroko terkena dampak, dengan dampak paling besar terjadi di daerah Al Haouz, yang mencatat 1.293 korban jiwa. Sementara itu, Kementerian Luar Negeri RI masih menyatakan belum ada WNI yang terdampak oleh gempa, termasuk korban jiwa.


Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, menyatakan bahwa hingga saat ini tidak ada laporan mengenai warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban gempa di Maroko.

 Hal itu ditegaskan juga oleh Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Kerajaan Maroko, Jundi Abdurrahman yang mengatakan, WNI di Maroko dalam kondisi aman serta tidak ada yang terkena dampak.

"Untuk WNI maupun mahasiswa Indonesia yang tersebar di berbagai kota di Maroko, alhamdulillah sampai saat ini aman. Tidak ada yang terkena dampak," kata Jundi, Ahad (10/9).

Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6,9 mengguncang Maroko pada Jumat (8/9) pukul 23:11 waktu setempat (Sabtu pukul 05.11 WIB). Akibatnya infrastruktur dan pemukiman warga mengalami kerusakan serius.

"Meski merasakan getaran gempa, para WNI di Maroko tidak terkena dampak dan dalam kondisi selamat," imbuh Jundi.

Jundi menambahkan sebagian besar WNI tinggal di daerah Marrakesh dan Casablanca, jauh dari pusat gempa. PCIM Maroko hingga kini masih membentuk tim bantuan dan berkoordinasi dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) untuk mencatat kebutuhan mendesak di wilayah yang terdampak gempa.

"Dari kemarin kami berkomunikasi dengan mereka dan meminta mereka untuk mencatat kebutuhan di sana," kata Jundi.

Sementara itu, fokus utama tim MDMC dalam pemberian bantuan bagi korban gempa adalah bahan makanan pokok, pakaian dan selimut. Kementerian Luar Negeri RI juga telah menyediakan nomor kontak darurat yang dapat dihubungi oleh WNI untuk meminta bantuan, yaitu nomor hotline KBRI Rabat di nomor +212 661095995. Saat ini, sekitar 500 WNI tinggal menetap di Maroko, dan pemerintah akan terus memantau situasi mereka.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook