SEOUL (RIAUPOS.CO) -- Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae In secara resmi mengumumkan lima nama menteri baru. Salah satunya, Kim Yeon Chul sebagai Menteri Unifikasi Korea Selatan. Keputusan itu sontak memancing protes dari publik Korea Selatan.
Menurut Yonhap News Agency, lima menteri tersebut merupakan hasil final dari nominasi tujuh kandidat menteri oleh pemerintah bulan lalu. Pejabat yang dilantik adalah Menteri Budaya Park Yang Woo, Menteri Kelautan Moon Seong Hyeok, Menteri Dalam Negeri Chin Young, Menteri Perdagangan Park Young Sun, dan Menteri Unifikasi Kim Yeon Chul.
Sejak nominasi, rencana penunjukan Kim Yeon Chul sebagai petinggi yang berurusan dengan Korea Utara (Korut) sudah menuai kontroversi. Mantan Kepala Korea Institute of National Unification itu terkenal dengan sikap pro-Korut yang kadang keterlaluan.
Dia selalu memprotes sanksi yang dibebankan kepada pemerintah Kim Jong Un.
Bahkan, dia pernah berkomentar bahwa penembakan turis Korsel di resor Gunung Kumgang, Korut, merupakan jalur yang harus ditempuh untuk kerja sama antarnegara.
’’Jika presiden tidak mencabut keputusannya, kami akan berdemo bersama dengan rakyat,’’ ujar Ketua Liberty Korea Party Hwang Kyo Ahn.(jpg)
Editor: Eko Faizin