Update Gempa Turki: Bantuan Minim, Ratusan Terjebak di Daerah Oposisi Suriah

Internasional | Kamis, 09 Februari 2023 - 18:48 WIB

Update Gempa Turki: Bantuan Minim, Ratusan Terjebak di Daerah Oposisi Suriah
Petugas penyelamat mengevakuasi korban gempa di wilayah Suriah yang terjebak di reruntuhan gedung pascagempa dahsyat yang mengguncang Turki-Suriah, Senin (6/2/2023). (IHA AGENCY VIA AP)

ALEPPO (RIAUPOS.CO) - Ketika gempa mengguncang Turki, sebagian wilayah di Suriah juga terkena dampaknya. Bangunan-bangunan di Provinsi Aleppo, Idlib, Latakia, Hama, dan Tartus rata dengan tanah. Namun, nasib mereka berbeda dengan Turki. Jika di Turki cepat mendapatkan bantuan dari banyak negara, penduduk di Suriah masih menanti.

’’Orang-orang sekarat setiap detik. Kami berpacu dengan waktu.’’ Pernyataan itu diberikan oleh juru bicara kelompok penyelamat White Helmets Mohammed Shibli kepada Agence France-Presse, Rabu (8/2/2023).


Area yang terdampak di Suriah mayoritas adalah wilayah oposisi. Karena itu, tidak ada bantuan yang tersentral dari pusat ke wilayah pemberontak tersebut. Bahkan, kesannya pemerintah pusat yang dipimpin Presiden Bashar al Assad itu berusaha menghalangi bantuan untuk masuk.

’’Negara Suriah siap mengizinkan bantuan masuk ke semua wilayah, asalkan tidak menjangkau kelompok teroris bersenjata,’’ ungkap Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad.

Skala kerusakan di Suriah cukup masif. Namun, tidak separah Turki. Kondisi bangunan-bangunan yang belum runtuh pun rusak parah. Mengkhawatirkan untuk dihuni. Sejauh ini, proses evakuasi dan penyelamatan hanya bergantung pada relawan dari White Helmets. Korban selamat memang ikut membantu. Namun, mereka merasa sendirian dalam menghadapi bencana tersebut.

’’Sekarang ada lebih banyak orang di bawah reruntuhan daripada yang di atasnya,’’ ujar Hassan, salah seorang penduduk di Jindayris, Aleppo, yang dikuasai pemberontak.

Menurut Hassan, ada sekitar 400–500 orang yang terjebak di bawah setiap bangunan yang runtuh. Namun, hanya ada sekitar 10 orang yang berusaha mengeluarkan. Itu pun tidak ada alat berat yang dipakai. Situasi kian memprihatinkan karena suplai pasokan bantuan yang biasanya dikirimkan dari Turki kini terhenti. Sebab, jalan satu-satunya yang menghubungkan dua negara kini lumpuh akibat gempa.

White Helmets berharap ada bantuan dari lembaga internasional ataupun negara lain secepatnya.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Eka G Putra









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook