VANUATU (RIAUPOS.CO) - Di saat negara sedang siaga menghadapi pandame corona (Covid-19), sebuah negara kepualauan di Samudera Pasific, Vanuatu, dihantam badai tropis.
Seperti dilansir CNN, Selasa (7/4/2020), Badai Harold dengan kecepatan angin 250 kilometer per jam pada Senin kemarin di negara kepulauan tersebut.
Badai Harold menghantam pulau terbesar di Vanuatu, Espiritu Santo. Hal itu membuat pemerintah membatalkan sementara penerapan menjaga jarak dalam kondisi darurat nasional untuk mencegah penyebaran virus corona, untuk mendahulukan para penduduk yang mengungsi.
Badai tersebut diharapkan bergerak menjauh dari Vanuatu hari ini. Badai itu dilaporkan menjadi yang terkuat yang menghantam Vanuatu dalam lima tahun terakhir.
Hujan deras akibat badai memicu banjir di sejumlah wilayah yang memiliki ketinggian rendah. Jalur komunikasi telepon di sejumlah wilayah di Vanuatu juga putus.
Sebelumnya, Badai Harold juga sempat melintasi Kepulauan Solomon, dan membuat gelombang tinggi yang menenggelamkan sebuah kapal.
Vanuatu menetapkan status darurat nasional pada 26 Maret lalu akibat pandemi virus corona. Mereka lantas menghentikan seluruh penerbangan dari dan menuju negara tersebut.
Sampai saat ini belum ada laporan kasus virus corona di Vanuatu. Namun, pemerintah melarang kegiatan yang melibatkan lebih dari lima orang.
Selain itu, seluruh pertokoan, bar dan restoran diwajibkan tutup pada pukul 19.30 waktu setempat. Sementara transportasi umum berhenti beroperasi pada pukul 21.00 waktu setempat.
Badai Harold diperkirakan akan bergerak mendekati Fiji dalam 36 sampai 48 jam ke depan. Badai tersebut diprediksi akan menghantam Pulau Viti Levu.
Sumber: CNN/USAToday/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun