BEIJING (RIAUPOS.CO) – Warga di wilayah Fujian, Cina dihebohkan dengan kasus menghilangnya secara tiba-tiba dan serentak, lebih 10 wanita Vietnam yang mengawini pria di kampung itu. Mereka ini diduga bersekongkol menipu suami yang ‘’membeli’’ mereka.
Media Cina melaporkan, kebanyakan wanita itu meninggalkan kampung Nan’an pada 16 Februari lalu, lantas dua lagi yang masih berada di situ turut menghilangkan diri beberapa hari kemudian.
Beberapa di antara wanita itu sudah enam bulan menjadi istri pria di sana, dan ada yang baru beberapa hari di situ. Bahkan ada di antara mereka yang sudah hamil.
Semuanya diperkenalkan kepada penduduk kampung itu melalui biro jodoh, di mana suami masing-masing membayar hingga 60,000 yuan atau sekitar Rp130 juta. Hebatnya lagi, tidak satu pun perkawinan itu didaftarkan.
Salah seorang korban, Aaron, 28, yang pertama mengawini wanita Vietnam berkata, enam bulan pertama perkawinannya amat bahagia dan istrinya dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan baru termasuk mendapat kerja di pabrik terdekat.
“Pada satu hari dia mengaku haus dan ingin keluar membeli air. Itu kali terakhir saya melihatnya.
“Kampung ini memang mengalami kekurangan wanita sejak zaman nenek saya lagi. Perbandingannya, sekitar 12 lelaki berbanding dua atau tiga perempuan,” katanya.
Seorang lagi korban bernama Peng terkejut dengan tindakan istrinya yang sudah hamil dan mengaku menyayanginya.
Atas kejadian serentak itu, penduduk kampung berpendapat mereka ditipu biro jodoh tersebut untuk meraup keuntungan dengan mudah dan sudah melaporkan kejadian itu kepada polisi.
Kasus seperti ini bukan yang pertama terjadi. Seperti dilaporkan Epoch Times, pada 18 Februari lalu sekelompok lelaki di Zhongxin, wilayah Fujian, kehilangan istri mereka yang juga warga Vietnam.(zar)