Diserang Hacker Iran, Situs Kilang Minyak Terbesar Milik Israel Sempat Lumpuh Total

Internasional | Minggu, 06 Agustus 2023 - 05:02 WIB

Diserang Hacker Iran, Situs Kilang Minyak Terbesar Milik Israel Sempat Lumpuh Total
Ilustrasi hacker. Situs kilang minyak terbesar Israel sempat lumpuh dihajar hacker Iran. (DNAINDIA)

HAIFA (RIAUPOS.CO) - Situs web operator kilang minyak terbesar Israel, BAZAN Group dikabarkan lumpuh total akibat serangan hacker. Laman tersebut tidak dapat diakses dari sebagian besar dunia karena pelaku ancaman mengklaim telah meretas sistem dunia maya grup tersebut.

Grup BAZAN yang berbasis di Teluk Haifa, sebelumnya Oil Refineries Ltd., menghasilkan pendapatan tahunan lebih dari USD 13,5 miliar atau berkisar Rp204 triliun lebih. Kilang tersebut juga diketahui mempekerjakan lebih dari 1.800 orang. Perusahaan juga membanggakan memiliki total kapasitas penyulingan minyak sekitar 9,8 juta ton minyak mentah per tahun.


Selama akhir pekan lalu, trafik masuk ke situs web BAZAN Group, bazan.co.il dan eng.bazan.co.il akan habis waktunya atau mengalami timeout. Saat diakses, pengunjung website juga akan ditampilkan informasi kesalahan HTTP 502 atau ditolak oleh server perusahaan.

BleepingComputer mengonfirmasi bahwa situs web kilang minyak telah dibuat tidak dapat diakses oleh sebagian besar pengunjung dari seluruh dunia. Dalam pengujian BleepingComputer yang lalu, situs web tersebut, bagaimanapun dapat diakses dari dalam Israel, kemungkinan setelah pengenaan geo-block oleh BAZAN dalam upaya untuk menggagalkan serangan dunia maya yang sedang berlangsung.

Dalam saluran Telegram, kelompok peretas Iran, 'Cyber Avengers' alias 'CyberAv3ngers' mengklaim bahwa mereka telah menembus jaringan BAZAN selama akhir pekan lalu. Pada Sabtu malam pekan lalu, grup tersebut juga membocorkan apa yang tampak seperti tangkapan layar sistem SCADA BAZAN yang merupakan aplikasi perangkat lunak yang digunakan untuk memantau dan mengoperasikan sistem kontrol industri.

Ini termasuk diagram "Flare Gas Recovery Unit," sistem "Amine Regeneration", sebuah "Splitter Section" petrokimia, dan kode PLC, seperti yang terlihat oleh BleepingComputer. Kemudian, dalam sebuah pernyataan kepada BleepingComputer, juru bicara BAZAN telah menolak materi yang bocor tersebut sebagai "sepenuhnya dibuat-buat".

"Kami mengetahui publikasi palsu baru-baru ini mengenai upaya kelompok yang bermusuhan untuk melakukan serangan dunia maya di Bazan. Harap dicatat bahwa informasi dan gambar yang diedarkan seluruhnya dibuat-buat dan tidak ada hubungannya dengan Bazan atau asetnya. Sementara situs web gambar kami secara singkat mengalami gangguan selama serangan DDoS, tidak ada kerusakan yang teramati pada server atau aset perusahaan," terang juru bicara BAZAN.

Juru bicara tersebut juga menyampaikan bahwa kejadian tersebut tampaknya merupakan tindakan propaganda yang ditujukan untuk menyebarkan informasi yang salah.

"Langkah-langkah keamanan siber kami waspada, kami bekerja sama dengan Direktorat Siber Nasional Israel dan mitra kami untuk memantau setiap aktivitas yang mencurigakan untuk memastikan keamanan dan integritas operasi kami," lanjut juru bicara BAZAN.

Kelompok peretas lebih lanjut menyiratkan bahwa mereka telah melanggar raksasa petrokimia melalui eksploit yang menargetkan firewall Check Point di perusahaan. Alamat IP (194.xxx.xxx.xxx) yang konon milik perangkat firewall memang ditugaskan ke Oil Refineries Ltd. berdasarkan temuan BleepingComputer.

Terakhir, CyberAvengers membual bahwa mereka bertanggung jawab atas kebakaran tahun 2021 di pabrik petrokimia Teluk Haifa yang disebabkan oleh kerusakan pipa. Pada tahun 2020, kelompok pelaku ancaman yang sama juga mengklaim serangan terhadap 28 stasiun kereta Israel dengan menargetkan lebih dari 150 server industri.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook