TOKYO (RIAUPOS.CO) – Korea Utara (Korut) secara mengagetkan menembakkan rudal balistik ke Jepang untuk pertama kalinya dalam lima tahun. Tindakan itu memicu kepanikan dan peringatan bagi penduduk untuk berlindung. Untungnya, rudal itu hanya melewati Jepang dan jatuh ke Samudera Pasifik.
Pemerintah Jepang memperingatkan warganya untuk berlindung ketika rudal itu terbang melewati wilayahnya sebelum jatuh ke Samudra Pasifik. Itu adalah rudal Korea Utara pertama yang mengikuti lintasan seperti itu sejak 2017.
Pemerintah mengatakan, jangkauan 4.600 km mungkin merupakan jarak terjauh yang ditempuh untuk uji terbang Korea Utara. Pemerintah Jepang mengatakan pesawat itu mendarat di laut di luar zona ekonomi eksklusif negara itu.
Profil Rudal Balistik Korea Utara
Rudal itu menyebabkan aktivasi langka sistem J-Alert. Penyiar nasional NHK dan memperingatkan penduduk di utara dan timur laut negara itu untuk mencari perlindungan.
“Korea Utara sekitar pukul 07.22 … meluncurkan rudal balistik ke arah timur,” kata juru bicara pemerintah Hirokazu Matsuno seperti dilansir dari RTE, Selasa (4/10).
“Kami sedang menganalisis detail tetapi rudal itu melewati wilayah Tohoku Jepang (timur laut) kemudian jatuh di Pasifik di luar zona ekonomi eksklusif Jepang,” tambahnya.
Dia mengatakan tidak ada kerusakan atau cedera yang dilaporkan dalam peluncuran tersebut. Perdana Menteri Fumio Kishida menyebut aksi itu sebagai tindakan kekerasan.
“Kami sangat mengutuk ini,” katanya dalam sambutan singkat.
Sistem peringatan rudal negara itu diaktifkan pada pukul 7.29 pagi. Warga Jepang mendapatkan peringatan.
“Korea Utara tampaknya telah meluncurkan rudal. Harap evakuasi ke gedung atau bawah tanah,” bunyi peringatan itu.
Sekitar 30 menit kemudian, kantor perdana menteri memastikan hal itu. Peluncuran ini terjadi di tengah latihan militer oleh Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang. Pekan lalu, ketiga negara melakukan latihan trilateral anti-kapal selam yang mencakup kapal induk AS, yang berhenti di Korea Selatan untuk pertama kalinya sejak 2017.
Reaksi AS
Tindakan Korea Utara memancing reaksi Amerika Serikat. Tokyo mengatakan tidak mengambil langkah untuk menembak jatuh rudal itu. Sementara, Washington mengatakan pihaknya mengutuk keras keputusan berbahaya dan sembrono Korea Utara yang meluncurkan rudal balistik jarak jauh di atas Jepang.
“Tindakan ini mengganggu stabilitas dan menunjukkan pengabaian terang-terangan DPRK terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB dan norma-norma keselamatan internasional,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Adrienne Watson dalam sebuah pernyataan.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman