Menebak Alasan Putin Tak Hadiri Pemakaman Mendiang Mikhail Gorbavhev

Internasional | Minggu, 04 September 2022 - 04:00 WIB

Menebak Alasan Putin Tak Hadiri Pemakaman Mendiang Mikhail Gorbavhev
Vladimir Putin tak menghadiri prosesi pemakaman mendiang Mikhail Gorbachev (EYEPRESS NEWS)

MOSKOW (RIAUPOS.CO) – Mantan Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev dimakamkan pada Sabtu (3/9/2022) dalam upacara yang sederhana. Prosesi pemakaman digelar secara kenegaraan dan tidak akan dihadiri oleh Presiden Rusia Vladimir Putin atau para pemimpin internasional.

Pemakaman yang relatif sederhana mencerminkan kegelisahan Kremlin tentang sejarah Gorbachev, yang telah dihormati di Barat karena mengakhiri perang dingin. Akan tetapi, hal itu dibenci oleh banyak orang di dalam negeri karena runtuhnya Uni Soviet dan krisis ekonomi berikutnya yang menjatuhkan jutaan orang ke dalam kemiskinan.


Putin secara pribadi meletakkan karangan bunga di peti mati dalam acara persemayaman Gorbachev pada Kamis (1/9/2022). Sementara Kremlin menegaskan Putin tak hadir karena jadwal yang padat.

Ditanya urusan spesifik yang membuat Putin sibuk, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Putin akan mengadakan serangkaian pertemuan kerja, panggilan telepon internasional, dan harus bersiap untuk menghadiri forum bisnis.

Gorbachev yang meninggal pada Selasa (30/8) dalam usia 91 tahun, dimakamkan di pemakaman Novodevichy Moskow di sebelah istrinya, Raisa.

Terlepas dari pilihan tempat yang bergengsi itu, Kremlin berhenti menyebutnya sebagai pemakaman kenegaraan. Sebaliknya, jika Kremlin mengumumkan pemakaman kenegaraan untuk Gorbachev, maka situasinya akan membuat Putin canggung untuk mengabaikan acara tersebut.

Itu juga bakal mewajibkan Kremlin untuk mengirim undangan kepada para pemimpin asing, sesuatu yang harus dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan dengan Barat setelah invasi ke Ukraina.

Dalam surat belasungkawa yang diungkapkan dengan hati-hati untuk menghindari pujian atau kritik eksplisit, Putin menggambarkan Gorbachev sebagai orang yang meninggalkan dampak besar pada jalannya sejarah dunia.

“Dia memimpin negara selama perubahan yang sulit dan dramatis, di tengah kebijakan luar negeri skala besar, tantangan ekonomi dan masyarakat,” kata Putin.

“Dia sangat menyadari bahwa reformasi diperlukan dan mencoba menawarkan solusi untuk masalah akut,” kata Putin.

 

Publik Rusia tetap sama jika bicara soal Gorbachev. Sebagian memuji dia karena mengakhiri perang dingin dan meruntuhkan tujuh dekade pemerintahan totaliter dan yang lain menuduhnya melakukan pengkhianatan.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook