Gaza Minim Air Bersih, Perempuan Palestina Terpaksa Konsumsi Pil Penunda Menstruasi

Internasional | Jumat, 03 November 2023 - 00:10 WIB

Gaza Minim Air Bersih, Perempuan Palestina Terpaksa Konsumsi Pil Penunda Menstruasi
Perempuan di Gaza mencuci pakaian dengan air laut karena minimnya air bersih. (MAHMUD HAMS VIA ALJAZEERA)

GAZA (RIAUPOS.CO) - Banyak perempuan Palestina terpaksa mengkonsumsi pil penunda menstruasi karena kondisi yang cukup menyedihkan dan tidak memadai akibat serangan Israel yang terus berlanjut di jalur Gaza.

Konsisi pengungsian yang terlalu padat dan minimnya air serta produk kebersihan untuk menstruasi memaksa perempuan di sana mengkonsumsi tablet norethisrone.


Menurut penuturan Dr Walid Abu Hatab, seorang konsultan medis di Nasser Madical Complex, di selatan kota Khan Younis tablet yang dikonsumsi para perempuan di Gaza tersebut digunakan untuk menjaga kadar hormon progesteron tetap tinggi sehingga dapat menghentikan pelepasan pada lapisan rahim, dan dapat menunda.

Tablet tersebut memiliki efek samping berupa pendarahan pada vagina yang tidak teratur, mual, perubahan siklus menstruasi, pusing, dan perubahan suasana hati.

Dilansir dari AlJazeera, Kamis (2/11/2023), Salma Khaled seorang perempuan di Gaza, ia mengatakan terpaksa meminum pil tersebut karena tidak punya pilihan selain mengambil resiko di tengah kondisi gencaran Israel yang terus berlanjut.

Salma juga mengatakan dirinya selalu berada dalam ketakutan, ketidaknyamanan dan depresi, yang berdampak buruk pada siklus menstruasinya.

“Saya mengalami hari-hari tersulit dalam hidup saya selama perang ini,” ujar Salma.

Keterbatasan pembalut di beberapa toko dan apotek, serta minimnya air bersih membuat kebersihan rutin untuk perempuan menjadi sesuatu barang mewah.

Penggunaan kamar mandi yang harus dijatah dan mandi hanya satu hari sekali menjadi alasan bagi perempuan di Gaza terpaksa mengkonsumsi pil penunda menstruasi.

Apotek dan toko-toko mengalami keterbatasan stok persediaan obat-obatan dan pembalut maupun tampon karena pengepungan total yang dilakukan Isael. Selain itu, pemboman Israel di jalan-jalan utama Jalur Gaza telah membuat terhambatnya pengangkutan produk-produk medis.

Saat ini banyak perempuan di Jalur Gaza bersedia meminum pil penunda menstruasi untuk menghindari rasa malu karena minimnya sarana kebersihan, privasi dan ketersediaan produk kesehatan.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Eka G Putra









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook