Darurat Karhutla Dicabut, Kini Riau Siaga Banjir

Internasional | Selasa, 08 Desember 2015 - 11:49 WIB

Darurat Karhutla Dicabut, Kini Riau Siaga Banjir
BUKA AKSES: Danramil 05/Kampar Kiri Kodim 0313/KPR Mayor Inf Andri Suardi bersama Babinsa dan humas PT PSPI Thomas membuka akses jalan yang tertimbun tanah longsor di Desa Deras Tajak, Kamparkiri Hulu, Senin (7/12/2015).

Di Kamparkiri yang menjadi lokasi bencana sekarang, secara menyeluruh sudah disiapkan dukungan dan bantuan. Diakuinya ada memang yang belum terjangkau karena sisi medan memang sulit. Selain itu menurutnya data yang dimiliki Dinas Sosial Riau, hingga kini korban jiwa belum ada.

“Yang jelas mereka yang terdampak banjir sudah didirikan dapur umum. Tagana 650 personel ditempatkan di kabupaten/kota,” jelasnya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Setelah delapan hari terisolasi akibat tanah longsor, akhirnya tujuh desa di Kamparkiri Hulu mendapatkan bantuan alat berat ekskavator. Bantuan ini datang dari Koramil 05/Kamparkiri Kodim 0313/KPR, bekerja sama dengan PT Perawang Sukses Perkasa Industri. Pukul 16.30 WIB sampai di titik longsor pertama Deras Tajak.

Dan hari ini (8/12) rencananya Koramil 05/Kamparkiri mendatangkan satu unit lagi alat berat jenis regulator bekerja sama dengan PT Hasrat Tata Jaya. Kedua alat berat tersebut akan membersihkan tanah longsor. Penurunan dua alat berat ini dipimpin Danramil 05 /Kamparkiri Mayor Inf Andri Suardi beserta 14 orang Babinsa juga ikut serta Humas PT PSPI Thomas, serta tenaga operator alat berat. Hadir juga Kepala Desa Batu Sasak Irwan Hamid, Kepala Desa Muara Seraya Wazar dan Ketua BPD Deras Bendri.

Andri Suardi menjelaskan, pihaknya mendatangkan alat berat tersebut sejalan dengan amanah UU no 34/2004 tentang TNI. Bahwa selain melaksanakan operasi militer perang (OMP), TNI juga melaksanakan operasi militer selain perang (OMSP), di antaranya penanggulangan bencana alam.

“Khususnya penanggulangan bencana alam seperti sekarang ini. Di samping itu kami merasa prihatin dengan kondisinya yang ada di masyarakat saat ini,” ujar Andri Suardi.

Untuk bisa mendatangkan alat berat ini, pihaknya bekerja sama dengan pihak swasta. Ternyata mendapat respon yang baik, PT PSPI dan PT Hasrat Tata Jaya menyanggupi menyediakan alat berat ini dan tenaga kerjanya dibantu anggota TNI.

Langkah awal alat berat ini menuju ke tiga desa yaitu Desa Deras Tajak, Desa Tanjung Karang dan Desa Batu Sasak. 1.200 KK di tiga desa ini sudah lebih seminggu terisolasi, dua alat berat ini setidaknya memerlukan waktu tiga atau empat hari untuk membersihkan longsoran tersebut.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook