Ditambahkannya, mengenai bencana karhutla yang berlangsung sepanjang 2015, untuk Riau menghabiskan anggaran sebesar Rp500-an miliar. Selain itu, dia mengapresiasi semua pihak yang telah bekerja keras memadamkan karhutla. “Semua sudah mempelajari dan mendapatkan pengalaman berharga. Nanti bisa jadi dasar menetapkan langkah pencegahan. Karena Presiden tegas memerintahkan pencegahan harus dilakukan secara dini dan efektif,” katanya mengingatkan.
Willem menceritakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) terus menyiapkan manajemen pengelolaan lahan di atas lahan gambut. Kemudian penegakan hukum masih terus dalam proses.
“Kerugian yang diderita bangsa dan negara juga sedang kami hitung akibat karhutla,” tambahnya.
Dilanjutkannya untuk banjir, apel siaga yang dilakukan kemarin untuk meyakinkan bahwa semua unsur bahwa pemerintah sudah siap. Mulai kesiapan peralatan, perlengkapan, personel, posko utama dan posko-posko sudah disiapkan di daerah rawan. Mengenai jalan terisolir, menurutnya hal tersebut bisa ditangani oleh pemerintah daerah.
Terkait hal tersebut menurut Plt Gubri H Arsyadjuliandi Rachman mengatakan untuk akses jalan, BPBD Riau dan kabupaten, termasuk Bina Marga sudah diminta menyiapkan peralatan dan tim untuk membuka akses jalan.
“Sesuai kejadian kami akan langsung tindaklanjuti. Mobilisasi alat berat di daerah yang perlu kehati-hatian menuju lokasi tersebut akan dilakukan,” kata Plt Gubri.
Intinya tegas Andi (sapaan akrabnya) seluruh pihak di daerah, baik Pemkab maupun Pemprov akan terus menyiapkan langkah penanganan. Sehingga masyarakat di daerah banjir dan longsor pun bisa dapat dibantu dengan segera.
Untuk siaga banjir dan longsor di Riau setidaknya disiagakan ribuan petugas dari berbagai kesatuan. Seperti TNI, Brimob, BPBD, dan Tagana. Pasukan tersebut nantinya juga akan dilengkapi berbagai fasilitas pembantu seperti mobil Rantis Rescue, dapur umum, perahu karet, mobil kesehatan, serta kelengkapan kendaraan lainnya.
Lebih lanjut kata Danrem 031/WB Brigjen TNI Nurendi mengenai penanganan bencana banjir di Riau di mana dia ditunjuk kembali sebagai Komandan Satgas. Menurutnya kalau wilayah masih meminta, dirinya akan tetap mendukung dan mengkoordinir seluruh unsur dalam antisipasi bencana longsor dan banjir.
“Sekarang ditetapkan siaga darurat bencana banjir dan longsor. Atas kepercayaan ini seluruh personel terkait akan bekerja keras, tugas kemanusiaan bagi masyarakat Riau,” sebutnya.
Dijelaskan Danrem, personel yang disiapkan 1.500. Di mana siaga akan dilakukan sampai batas waktu hingga datang musim kemarau. “Januari menurut BMKG masih akan hujan, sampai akhir bulan, batasan antisipasi siaga banjir diterapkan. Nanti baru dilihat lagi perkembangannya,” jelas Danrem.
Kemudian Kadinsos Riau Syarifuddin menambahkan dukungan Pemprov Riau dalam bencana banjir di Kamparkiri, sudah dibantu makanan. Menurutnya ada beberapa peralatan yang sudah didrop. Selain itu dilakukan berdasarkan permintaan bahwa cuaca memang mulai November kemarin akan masuk musim hujan.
“Kami sudah drop melalui jalan darat, disambung oleh kecamatan ke lokasi. Kami langsung kontak di daerah terputus, karena ini skala besar dan jumlahnya banyak. Daerah-daerah terputus kami bantu agar rawan pangan tidak terjadi,” ungkapnya.