Untuk kutukan muslim dunia setidaknya dipublikasikan oleh berbagai media internasional. Salah satunya Majalah TIME dalam tampilan onlinenya. TIME online dalam salah satu laporannya menampilkan judul besar dengan tema ‘’Teroris Tidak Memiliki Agama’’. Beberapa pemimpin agama dan politik Islam secara resmi telah mengecam serangan, termasuk Presiden Iran Hassan Rouhani, yang menyebut aksi teror di Paris sebagai bentuk kejahatan pada kemanusiaan. ‘’Aksi ini sungguh keji,’’ demikian kutipan Menteri Luar Negeri Qatar, Khaled al-Attiyah, yang dimasukkan dalam laporan. TIME juga menempatkan pernyataan Presiden Joko Widodo sebagai laporan utama mereka.
Tanggapan mengutuk aksi teroris di Paris, juga datang dari umat muslim sedunia. Terutama pada akun-akun media sosial seperti Facebook dan Twitter. Hastag #TerrorismHasNoReligion pun disuarakan, menegaskan bahwa Islam bukanlah agama penganut kekerasan.
‘’Nama saya Hamad. Saya seorang muslim. Saya mengutuk penyerangan Paris dan bersama saya ada lebih dari 1,57 miliar muslim mengutuk hal yang sama. Teroris tidak memiliki agama,’’ tulis akun seorang warga Paris bernama Hamdullahlehri.
Akun lainnya bernama Cait, juga mencuit hal senada. ‘’Saya seorang muslim Amerika dan mengutuk keras aksi teror penyerangan di Paris. Mereka bukan Islam. Islam agama penuh perdamaian,’’ tulisnya.
Prancis Tutup Seluruh Perbatasan
Teror Paris memaksa Prancis melipatgandakan keamanan. Pemerintahan Presiden Francois Hollande menutup seluruh perbatasannya. Sejumlah besar pos pemeriksaan darurat didirikan di titik-titik strategis. Kendati demikian, pengetatan keamanan itu tidak mengganggu rute keluar masuk Prancis.
Total 11 bandara yang ada di Kota Paris tetap buka. Penerbangan dari dan ke ibu kota Negeri Menara Eiffel itu juga masih normal. Tapi, memang ada beberapa maskapai yang memilih untuk menghentikan operasional penerbangan di Paris untuk sementara waktu. Salah satunya adalah American Airlines. Maskapai Amerika Serikat (AS) itu membekukan seluruh penerbangannya ke Paris.
Sedangkan, maskapai-maskapai yang lain sama sekali tidak mengubah jadwal penerbangan. Misalnya, United, Delta, Air France, KLM, atau Royal Dutch Airlines. Rusia pun menegaskan bahwa jadwal penerbangan ke Paris tidak berubah. “Rosaviatsiya tidak berpikiran ke sana (membekukan penerbangan),” terang jubir operator penerbangan Rusia tersebut.