PALESTINA (RIAUPOS.CO) – Saat Israel dan Pejuang Palestina melepaskan sandera, Hamas kembali mengaktifkan masa gencatan senjata di hari terakhir yakni hari ini, Kamis (30/11).
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengajak dunia untuk bersatu mengakhiri pendudukan Israel di Palestina dan pengepungan di Jalur Gaza.
Dirinya menyerukan agar gencatan senjata jangka panjang perlu dilakukan untuk mengakhiri penderitaan warga Palestina di Gaza. Guterres juga meminta agar akses pengiriman bantuan untuk rakyat Palestina tidak dibatasi lagi. ‘’Kita harus bersatu menuntut pengakhiran pendudukan dan blokade di Gaza,” ungkapnya.
Dalam pernyataan tertulis yang dirilis pada Selasa (28/11), atau sehari sebelum peringatan Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina pada 29 November kemarin. Sekjen PBB itu juga menyampaikan untuk pembebasan semua sandera, perlindungan warga sipil, dan berhenti melakukan pelanggaran hukum kemanusiaan internasional.
Hari Solidaritas Palestina adalah hari solidaritas internasional terhadap rakyat Palestina untuk mendapatkan hak-hak mereka yaitu dengan hidup damai dan bermartabat. ‘’Hari ini dan setiap hari, Komitmen PBB terhadap rakyat Palestina tidak akan goyah. Marilah kita berdiri dalam solidaritas dengan aspirasi rakyat Palestina untuk mencapai hak-hak mereka, membangun masa depan yang damai, adil, dan bermanfaat bagi semua orang,” kata Guterres.
Dalam informasi yang diterima, akibat perang ini warga Palestina di Gaza mengalami bencana kemanusiaan di mana hampir 1,7 juta orang terpaksa meninggalkan rumah-rumah mereka.
Saat ini tidak ada tempat aman di Gaza, Palestina, karena semuanya telah menjadi target sasaran bom Israel mulai dari rumah warga sipil, sekolah, tempat ibadah, rumah sakit, dan kamp pengungsian.
Bahkan, menurut laporan Al Jazeera, situasi di Tepi Barat Palestina yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur juga semakin memanas. Dalam sebuah video yang dibagikan oleh akun Instagram @Aljazeeraenglish menunjukkan bahwa tentara Israel menambak dua anak Palestina di Kota Jenin, Tepi Barat pada, Rabu (29/11) lalu.
Seorang anak berusia 8 tahun ditembak di bagian kepala dan seorang remaja tertembak di bagian dada. Sementara itu, Israel telah mendeklarasikan area tersebut sebagai zona militer tertutup.
Sementara itu, dalam masa jeda kemanusiaan yang disepakati oleh Israel dan Pejuang Palestina, Hamas. 50 dari 240 sandera yang disekap Hamas telah dibebaskan selama jeda berlangsung. Sebagai gantinya Israel juga membebaskan 150 tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel.
Namun, Sekjen PBB mengungkapkan jika perpanjangan gencatan senjata ini tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan mendesak di Kota Gaza yang padat penduduk itu.(jpg)