NEW DELHI (RIAUPOS.CO) - Penerapan lockdown yang dilakukan Pemerintah India untuk memutus rantai penyebaran pandemi corona (Covid-19) memang dianggap banyak masalah. Namun, dalam kondisi tersebut muncul orang-orang yang bekerja dan menjadi pahlawan kemanusiaan.
Contohnya dua pengemudi ambulans di India ini dianggap sebagai pahlawan karena mau menempuh jarak sepanjang 2.000 mil atau 3.200 kilometer untuk membawa jenazah seorang pemuda kembali ke keluarganya selama masa penguncian wilayah secara nasional di India. Keduanya adalah Jayendran Perumal dan Chinnathambi Sellaiya.
Mereka mengantar jasad seorang mahasiswa jurusan Manajemen Perhotelan bernama Vivian Remsanga (28). Dia meninggal karena serangan jantung di Chennai.
Dua pengemudi itu menghabiskan waktu selama lima hari perjalanan dari Chennai, sebuah kota di negara bagian Tamil Nadu, dan tiba di Aizawl, sebuah kota di negara bagian timur laut Mizoram, pada Selasa lalu.
Saat tiba keduanya disambut dengan sorak-sorai dan tepuk tangan oleh penduduk setempat. Mereka disambut sebagai pahlawan karena dinilai baik hati lantaran mau menempuh perjalanan panjang untuk mengantarkan jenazah, seperti dilansir CNN, Kamis (30/4).
Sekretaris Jenderal Asosiasi Kesejahteraan Mizo Chennai, Michael Lalrinkima, mengatakan polisi hanya dapat mengidentifikasi jasad tersebut setelah mereka menghubungi asosiasi minoritas lokal yang bisa menghubungkan mereka dengan pria itu.
Asosiasi itu memberi beberapa pilihan untuk membawa pulang jenazah, termasuk kemungkinan mengatur penerbangan khusus. Namun, mereka bertemu dengan dua pengemudi ambulans yang mengatakan pernah melakukan perjalanan jauh sebelumnya dan dapat membawa jenazah itu.
Lalrinkima juga mengatakan ketika tiba di rumah duka, ambulans itu disambut oleh penduduk di Aizawl dan mereka bertepuk tangan, termasuk paman dan sepupu almarhum.
Pada 28 April Menteri Besar Menteri Mizoram, Zoramthanga, menulis ucapan terima kasih kepada pengemudi ambulans karena telah berbaik hati dan membantu orang lain melalui akun Twitternya.
Pengemudi ambulans tersebut menetapkan tarif sekitar 200.000 rupee atau US$2.645 untuk perjalanan pergi dan pulang.
Bukan perkara mudah bepergian saat India melaksanakan lockdown nasional sejak 25 Maret karena wabah virus corona. Aparat India dilaporkan tidak segan main tangan untuk menghukum para pelanggar.
Awalnya lockdown akan berakhir pada 14 April, tetapi kembali diperpanjang hingga 3 Mei mendatang.
Hingga hari ini terdapat 33.062 kasus positif virus corona di India, dengan 8.437 pasien sembuh, dan 1.079 orang meninggal dunia.
Sumber: AFP/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun