JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Niat baik Cina mulai mendistribusikan bantuan bagi negara-negara terdampak krisis virus corona jenis baru atau Covid-19, ternyata tak selamanya diterima dengan baik, bahkan ditolak sejumlah negara.
Belanda menjadi negara terbaru yang menolak peralatan medis yang dibuat oleh Cina. Alasannya, negara Eropa khawatir terkait kualitas peralatan yang jelek seperti dilansir dari New York Post, Rabu (1/4).
Tak hanya Belanda, negara Eropa lain yakni Spanyol, Turki, Georgia, dan Rep Ceko juga menolak peralatan medis buatan Cina. Barang-barang medis itu dinilai berada di bawah kualitas standar.
Kementerian Kesehatan Belanda mengatakan pada akhir pekan bahwa mereka harus menarik 600 ribu masker yang dikirim dari Cina pada 21 Maret. Petugas kesehatan telah diberi tahu untuk tidak menggunakan masker itu.
"Karena kekurangan, ternyata peralatan pelindung yang tersedia yang tidak memenuhi standar tertinggi, ini terjadi di semua negara," kata Kementerian Kesehatan Belanda.
BBC dan outlet media lainnya melaporkan bahwa pemerintah Spanyol mengembalikan hampir 60 ribu alat uji kepada produsen Cina. Itu karena akurasi tingkat deteksi alat itu hanya 30 persen, jauh di bawah standar yang dibutuhkan yakni 80 persen.
Pemerintah Spanyol mengatakan bahwa mereka membeli kit melalui distributor. Georgia juga dilaporkan membeli peralatan serupa.
Sementara itu, dalam laman NHK disebutkan, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina Hua Chunying mengatakan pada konferensi pers, berdalih bahwa ketika negaranya pertama kali memerangi virus itu, beberapa bantuan yang diterima juga rusak. Namun, Cina memilih untuk percaya dan menghormati niat baik negara-negara yang terlibat.
Sumber: JawaPos.com
Editor: Erizal