RENGAT (RIAUPOS.CO) - Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) mengalami penurunan kasus tengkes. Dimana saat ini, Kabupaten Inhu terjadi penurunan angka kasus tengkes menjadi 16,7 persen.
Demikian disampaikan, Kepala BKKBN Provinsi Riau, Dra Madalena Wati Yulia MSi pada acara rembuk aksi percepatan penurunan tengkes tingkat Kabupaten Inhu, Jumat (23/6) di aula Kantor Bappeda Inhu.
‘’Penurunan angka tengkes ini jadi momen untuk dipertahankan dan ditingkatkan,’’ ujar Madalena.
Pada acara tersebut juga dihadiri Forkopimda Inhu, perwakilan Kemenag Inhu H Rajuki Ridwan SAg MH, Kepala Bappeda Bobby Mauliantino ST MT, Kadis Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Rika Varia Nora SSi TM PH, Kadis Ketahanan Pangan Ir Hj Isnidar, Kadis Kominfo H Arief Fadillah SE MSi, Kadis PUPR Arif Sudaryanto ST MT.
Pada kesempatan itu, Wakil Bupati (Wabup) Inhu, Drs H Junaidi Rachmat MSi menjabarkan tentang strategi yang dilakukan Tim Percepatan Penurunan Tengkes(TPPS) Inhu.
‘’Strategi yang dijalankan TPPS Inhu mengacu kepada Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021,’’ ucap Wabup Inhu Drs H Junaidi Rachmat Msi.
Menurutnya, strategi percepatan penurunan tengkes itu dilakukan melalui dua intervensi. Di antara dua intervensi itu yakni, intervensi spesifik melalui kegiatan yang dilaksanakan untuk mengatasi penyebab langsung terjadinya tengkes.
Kemudian, intervensi sensitif melalui kegiatan yang dilaksanakan untuk mengatasi penyebab tidak langsung terjadinya tengkes. ‘’Selama tiga tahun terakhir, Kabupaten Inhu secara rutin melaksanakan kegiatan tengkes,’’ ucapnya.
Pada tahun ini, sambung Wabup, terdapat Tim Pendamping Keluarga (PK) yang melaksanakan tugas pendampingan sasaran calon pengantin, ibu hamil (bumil).(kas)
