RENGAT (RIAUPOS.CO) - Seorang warga Indragiri Hulu asal Kecamatan Seberida dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Pasien berinisial tn S (61) tahun itu kini dirawat di RSUD Indrasari Rengat dalam kondisi membaik dibandingkan sebelumnya.
S merupakan pasien yang datang ke RSUD dengan keluhan sesak nafas. Tim dokter RSUD kemudian melakukan pengambilan swab dan hasilnya diumumkan positif pada Selasa (23/6/2020). S menjadi warga keempat di Inhu yang terkonfirmasi positif corona. Tiga orang sebelumnya sudah dinyatakan sembuh.
Direktur RSUD drg Sri Dharmayanti didampingi dokter tim gugus tugas dr Nisfi SpP menjelaskan, pasien sebelumnya mengalami luka bakar dan dirawat disalah satu rumah sakit swasta di Pekanbaru. Kemudian pada19 Juni pasien pulang. Namun keesokan harinya pasien datang ke RSUD dengan keluhan mengalami sesak nafas.
''Pasien dinyatakan positif berdasarkan uji lab dari sampel swab yang kami kirimkan. Bisa jadi pasien terinfeksi virus corona ketika berada di rumah sakit. Kepada pasien kami lakukan perawatan baik terkait covid maupun luka bakarnya. Saat ini pasien sudah tidak demam lagi, sedangkan luka bakarnya sudah mulai kering,'' kata Sri Dharmayanti saat konferensi pers tim gugus tugas percepatan penanganan covid 19 Inhu, secara daring Rabu (24/6/2020).
Kadis Kesehatan Inhu Elis Julinarti, MKes mengatakan pihaknya sudah melakukan langkah-langkah yang diperlukan dalam menindaklanjuti pertambahan pasien positif di Inhu ini.
''Kami langsung melakukan tracing terutama kepada mereka yang pernah kontak dekat dengan pasien. Kami melakukan pengambilan swab termasuk kepada para keluarga. Kami juga melakukan rapid test kepada personel di Puskesmas Seberida yang hasilnya semua nonreaktif,'' kata Elis.
Elis mengatakan, penambahan kasus positif ini belum mengubah rencana Pemkab Inhu dalam hal persiapan menuju tatanan hidup baru atau new normal. Namun, pihaknya tetap menghimbau agar seluruh pihak di Inhu benar-benar melaksanakan protokol kesehatan seperti jaga jarak fisik, menggunakan masker, cuci tangan dan jangan keluar rumah jika tidak perlu.
''Kami juga belum melihat adanya pertimbangan untuk mengajukan peningkatan status dari siaga menjadi tanggap darurat,'' ujar Elis.
Data per 23 Juni,seperti yang disampaikan juru bicara tim gugus tugas, Jawalter Situmorang, di Inhu saat ini ada 2 pasien dalam pemantauan (PDP) yang sedang dirawat.
''Jumlah orang dalam pemantauan kumulatif sebanyak 454 orang, sebanyak17 di antaranya masih dalam pemantauan,'' kata Jawater.
Kabid P2P Dinas Kesehatan Elda Fitriani menjelaskan kedua pasien itu adalah tn SM (48) asal Kecamatan Lirik dan Ny L (43) asal Kecamatan Batang Cenaku.
Laporan: Fopin A Sinaga (Rengat)
Editor: Eka G Putra