RENGAT, (RIAUPOS.CO) - Riau Pos mencoba berkunjung ke rumah salah satu pasien terkonfirmasi positif, Sabtu (19/9). Sebuah rumah semi permanen di Simpang Bukit Selasih, Desa Kota Lama, Kecamatan Rengat Barat. Sepintas terlihat tidak ada penghuninya. Karena pintu utama rumah bagian depan tertutup rapat.
Hanya saja, ketika mengarah ke samping kanan, ada pintu yang terbuka. Di dalam rumah itu ada dua anak perempuan bersama ayahnya.
"Sejak istri saya dinyatakan positif Covid-19, pintu depan selalu ditutup," ujar Yanto Efendi (56) mengawali pembicaraannya kepada Riau Pos.
Pasien berinisal Ny S sudah dua hari dirawat di RSUD Indrasari Rengat. Sejak itu pula, Iyan panggilan akrabnya, merangkap tugas untuk mengurus anak-anaknya. Bahkan, kebiasaan yang tak pernah dilakukannya seperti menidurkan anak yang bungsu harus dilakukannya.
Hanya saja, setiap malam, Aprilia Putri (10) anak bungsu pasangan itu selalu nangis jelang tidur. April sapaannya yang masih duduk di bangku kelas IV SD itu, selalu teringat pada ibunya yang terbaring di RSUD Indrasari Rengat.
"April lebih dekat sama ibunya dan setiap mau tidur dikeloni sama istri saya," ungkapnya.
Sehingga jelang tidur, Iyan yang hanya bekerja sebagai buruh itu, harus video call (VC) antara si bungsu dengan ibunya. Walaupun telah berupaya membujuk si bungsu agar tidur. Namun tetap saja tidak berhasil, akibatnya tetap saja VC di tengah malam.
Parahnya lagi, sejak istrinya dinyatakan positif Covid-19, empat orang anaknya diungsikan ke sebuah pondok di kebunnya. Hal ini dilakukan akibat sosial dan pandangan warga disekitar tempat tinggalnya atas penyakit yang diderita istrinya.***