RENGAT (RIAUPOS.CO) - Antrian panjang di sejumlah SPBU di Jalan Lintas Timur dalam wilayah Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) kembali terjadi pada Ahad (13/3/2022) malam. Akibatnya, arus lalu lintas di sekitar SPBU sempat terjadi macet.
Hal ini masih dipicu oleh langkanya bahan bakar minyak jenis bio solar di sejumlah SPBU tersebut. Parahnya lagi, pihak SPBU tidak bisa memastikan kapan datangnya bahan bakar jenis bio solar.
Arus lalu lintas yang sempat macet di Jalan Lintas Timur itu, yakni di SPBU Simpang PT Kencana Amal Tani (KAT) Kecamatan Seberida. Kemudian, di SPBU Belilas Kelurahan Pangkalan Kasai Kecamatan Seberida dan SPBU di Kelurahan Pematang Reba Kecamatan Rengat Barat.
"Penyebab macet itu dikarenakan antrean mobil jenis truk di kiri dan kanan jalan sekitar SPBU. Kemudian mobil yang melintas dari masing-masing arah berlawanan, saling terobos," ujar Toni, salah seorang warga Pekanbaru saat melintas di Jalan Lintas Timur, Ahad (13/3/2022).
Dalam kondisi itu, sebutnya, ada satu mobil ambulance dari arah Jambi menuju Pekanbaru juga terjebak macet. Hal itu disebabkan oleh mobil yang ada di depan arah berlawanan sudah saling terobos.
Macet yang dialami mobil ambulance berlangsung sekitar 30 menit, setelah beberapa orang warga memandu.
"Untung ada warga yang memandu mobil ambulance," ungkapnya.
Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Inhu yang mendapat informasi tersebut langsung turun lapangan.
"Anggota sudah berada di lapangan dan macet yang terjadi sudah mulai terurai," ujar Kapolres Inhu AKBP Bachtiar Alponso SIK MSi melalui Kasat Lantas AKP Rocky Junasmi SIK MH.
Memang, sebutnya, di Jalan Lintas Timur yang mengalami macet terutama di sejumlah SPBU, dilakukan buka-tutup.
"Buka-tutup ini dilakukan agar macet dapat terurai," tambahnya.
Kasat Lantas membenarkan, penyebab utama macet panjang tersebut dikarenakan antrean mobil yang akan mengisi bahan bakar minyak.
"Mobil, khususnya truk, lagi antre menunggu bahan bakar minyak jenis bio solar. Antrean mobil juga berada di bahu jalan," terangnya.
Laporan: Raja Kasmedi (Rengat)
Editor: Hary B Koriun